Hi moms!
Masyarakat tampaknya perlu mengkaji ulang pola konsumsi listrik rumah tangga dan beralih ke penerapan rumah pintar (smart home) untuk meningkatkan kualitas hidup dan masa depan yang lebih berkelanjutan (sustainable).
Rumah tangga merupakan salah
satu kontributor konsumsi listrik terbesar
di dunia
dan kontribusinya terus meningkat.
Data dari PT PLN (Persero) mencatat
bahwa konsumsi listrik masyarakat Indonesia pada 2021 tumbuh pesat dan
melampaui konsumsi pada 2019, sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
Baca juga: Sustainability adalah Keharusan bagi Perusahaan di Abad ke-21
Hal itu perlu mendapatkan
perhatian, terutama mengingat bahwa kebanyakan listrik yang digunakan di
Indonesia berasal dari sumber energi fosil yang memberikan kontribusi emisi
terbesar.
Di sisi lain, situasi pandemi yang berlangsung selama
lebih dari dua tahun telah membawa berbagai perubahan dalam pola hidup
masyarakat. Hampir semua aspek kehidupan terdampak oleh pandemi, termasuk
pekerjaan, pendidikan, usaha,
dan kegiatan sehari-hari.
Kegiatan masyarakat yang semula kebanyakan dilakukan di
luar rumah berpindah ke
dalam rumah. Hal ini berkontribusi dalam kenaikan penggunaan listrik rumah
tangga di Indonesia. Dampaknya,
tidak hanya pada naiknya biaya listrik, tetapi juga pemanasan global akibat
peningkatan emisi karbon.
Baca juga: Industri Otomotif Harus Tahu Peluang dan Tantangan di Era e-Mobility
Distribution Channel and
Residential VP Schneider Electric Indonesia M Farhan Lucky
mengatakan, penting
bagi masyarakat untuk mulai mengadopsi konsep smart and sustainable
living sebagai kunci masa depan yang nol bersih dari emisi karbon.
“Tiap individu dapat menjadi #GREENHEROESForLife
bagi dirinya, keluarga, dan lingkungan di sekitar.
Dengan mengubah pola kebiasaan penggunaan listrik di rumah dan beralih ke
sumber energi yang lebih ramah lingkungan, moms sudah berkontribusi bagi masa
depan generasi berikutnya,” kata Farhan.
Untuk memungkinkan hal tersebut, teknologi digital bisa
dikolaborasikan dengan elektrifikasi dari sumber energi bersih (dikenal dengan
istilah Electricity 4.0). Hal ini dapat memberikan solusi dengan menjadikan
hunian menjadi lebih tangguh, lebih hemat energi, lebih personal, dan pada
akhirnya meningkatkan kualitas hidup penghuni.
Baca juga: Membangun Ekosistem Industri untuk Wujudkan Generasi #GREENHEROESForLife
Berikut
adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengelola penggunaan listrik
di rumah lebih cerdas.
1. Menggunakan sumber daya terbarukan
Lebih lanjut, langkah lain yang bisa moms ambil adalah menggunakan sumber daya listrik terbarukan, seperti panel surya. Saat ini, panel surya telah menjadi alternatif ramah lingkungan yang semakin populer untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga.
Energi dari panas matahari kemudian dikonversikan menjadi tenaga listrik yang dapat digunakan untuk peralatan elektronik di rumah. Solar Home System dari Schneider Electric dapat menjadi pilihan solusi bagi moms yang ingin mulai mengadopsi teknologi ramah lingkungan berbasis tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah dan ramah lingkungan.
2. Memantau penggunaan listrik di rumah
Mengurangi penggunaan listrik di rumah dapat dimulai
dengan memantau penggunaan listrik sehari-hari. Ini bisa dilakukan dengan menginventarisasi barang-barang
elektronik yang ada di rumah dan mengetahui kapan barang-barang tersebut
digunakan.
Dengan demikian, pemilik rumah dapat memiliki visibilitas
yang menyeluruh atas penggunaan listrik di rumah.
Baca juga: Schneider Electric Dukung Kolaborasi Industri Wujudkan Sustainability
Salah satu cara yang mudah untuk memantau penggunaan
listrik adalah dengan memperhatikan ruangan mana yang dipakai untuk berkegiatan
pada waktu tertentu. Misalnya pada
pagi hari sampai sore hari anggota keluarga lebih banyak berkegiatan di area
ruang makan, ruang keluarga, atau ruang kerja. Sementara itu, pada malam hari lebih banyak berkegiatan
di kamar tidur.
Dengan demikian, pemilik rumah dapat
memfokuskan penggunaan listrik pada ruangan tertentu, serta mengurangi penggunaan listrik di
area lain.
3. Menggunakan aplikasi smart home
Dengan berbekal pemahaman tentang pola penggunaan alat
elektronik yang ada, pemilik rumah dapat berperan aktif untuk mengurangi
penggunaan alat-alat elektronik yang tidak terpakai. Hal ini dapat dilakukan
secara manual dengan mematikan alat-alat elektronik tidak terpakai.
Cara
lain, moms bisa menggunakan sensor otomatis yang dapat mendeteksi kegiatan di area
rumah. Jika moms ingin
menggunakan cara ini, moms dapat menggunakan aplikasi smart
home,
seperti Wiser
Home Control yang memungkinkan pemilik rumah
memantau konsumsi energi dan membuat ekosistem listrik yang disesuaikan dengan
kebutuhan pengguna.
Baca juga: Pabrik Pintar Schneider Electric Jadi Pabrik Pertama yang Pakai Jaringan 5G
Wiser Home Control mengintegrasikan teknologi
kelistrikan, multimedia,
dan telekomunikasi moms dalam satu solusi yang mudah digunakan.
Teknologi ini dapat dioperasikan oleh lebih dari satu orang dan terukur sehingga memungkinkan moms untuk memonitor, mengendalikan, dan mengakses rumah di luar batas fisik, kapan saja, di mana saja, baik melalui ponsel pintar, komputer, sistem door entry, tablet web, semuanya dengan sistem antarmuka (interface) intuitif yang sama.
Ketiga upaya tersebut adalah cara untuk meningkatkan kualitas hidup penghuni. Secara
jangka pendek, penghuni akan berhemat karena tagihan listrik bisa lebih
murah. Penghuni juga
mendapatkan manfaat secara jangka panjang, terutama dari segi ketenangan pikiran karena memiliki kendali
atas lingkungan dan jejak karbon yang dihasilkan.
Komentar
Posting Komentar