Langsung ke konten utama

Membangun Ekosistem Industri untuk Wujudkan Generasi #GREENHEROESForLife

Teknologi automasi Schneider Electric

Hi moms!

Sektor industri saat ini tengah mengalami era ledakan digital. Krisis pada 2020 menjadi momentum bersejarah terhadap percepatan adopsi teknologi digital dan automasi secara masif, seperti internet of things (IoT)artificial intelligence (AI), dan machine learning.

Cara barang dan jasa diperoleh, diproduksi, dikirim, serta dikonsumsi semakin didorong oleh teknologi tersebut. Selain itu, lebih banyak pekerjaan dilakukan dari jarak jauh. Lebih banyak pula interaksi yang bersifat digital.

Baca juga: Schneider Electric Dukung Kolaborasi Industri Wujudkan Sustainability

Di tengah adaptasi terhadap adopsi teknologi dan usaha mempertahankan kelangsungan bisnis pascapandemi, sektor industri juga mengemban misi global yang tak kalah penting dalam menekan emisi karbon bagi keberlanjutan bumi.

Menciptakan operasional yang sustainable untuk keberlangsungan bisnis dan planet adalah tujuan utama dunia industri yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Pada dasarnya, automasi industri bisa dimaksimalkan secara penuh untuk membangun ekosistem industri yang terbuka, kolaboratif, dan berbasis software serta mengambil bagian dari aksi besar sebagai #GREENHEROESForLife.

Sebagai pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric melihat ada beberapa aspek yang dapat dimanfaatkan oleh sektor industri dari ledakan digital ini untuk memperoleh hasil yang maksimal. Berikut pembahasannya.

1.  Industrial software dan cybersecurity

Industri masa depan membutuhkan cara berpikir digital—di mana perangkat lunak (software) memainkan peran utama. Sebab, automasi yang berpusat pada perangkat lunak (software-centric) dapat menurunkan biaya pengoperasian, meningkatkan kelincahan, dan meningkatkan sustainability.

Ke depan, akan semakin banyak mesin yang berfokus pada software-centric untuk memungkinkan operasi dan layanan jarak jauh, sekaligus meningkatkan kinerja.

Baca juga: Pabrik Pintar Schneider Electric Jadi Pabrik Pertama yang Pakai Jaringan 5G

Selain itu, sektor industri harus beroperasi dalam suatu ekosistem digital yang aman, andal, serta dapat melindungi sumber daya manusianya, data, dan integritas bisnis. Pelaku bisnis perlu mempertimbangkan komitmen dan rekam jejak mitra digital dengan mengembangkan produk yang berorientasi pada cybersecurity.

2.  Universal automation

Automasi universal (universal automation) memiliki prinsip “plug and play” berstandardisasi IEC61499 yang memungkinkan perangkat dan teknologi automasi saling berkomunikasi dan berkolaborasi. 

Pendekatan automasi universal tersebut yang menjadi prinsip Schneider Electric dalam mengembangkan solusi automasi industri.

Baca juga: Sustainability adalah Keharusan bagi Perusahaan di Abad ke-21

Salah satu contohnya adalah EcoStruxure Automation Expert yang menjadi kategori baru dari automasi industri yang berpusat pada perangkat lunak (software-centric).

SchneiderElectric juga menjadi salah satu pendiri UniversalAutomation.org, asosiasi nirlaba independen yang terdiri dari organisasi yang memiliki misi yang sama untuk memungkinkan portabilitas aplikasi dan interoperabilitas perangkat keras multi-vendor.

3.  Industrial sustainability

Sustainability memaksa perusahaan untuk semakin lebih gesit dan inovatif. Sustainability di sektor industri memiliki banyak makna, di antaranya optimalisasi efisiensi operasional, pengelolaan energi yang cerdas, dan hampir tanpa limbah (zero waste). Untuk mencapai sustainability ini, dibutuhkan interaksi perangkat lunak, teknologi automasi, dan pengelolaan energi.

Ke depan, Schneider Electric memiliki ambisi untuk dapat mencapai emisi nol bersih pada 2030. Selama 15 tahun terakhir, solusi Schneider Electric juga telah membantu kustomer mengurangi 120 juta ton emisi karbon. Tidak hanya itu, solusi EcoStruxure Schneider Electric telah terbukti mampu mengurangi 20 persen CapEX dan mengurangi downtime sebesar 15 persen.

4.  Digitalisasi rantai pasokan

Digitalisasi keseluruhan rantai pasokan membantu pelaku industri mengevaluasi dan melakukan penilaian secara obyektif berbasis data terkait kinerja dan praktik sustainability . Digitalisasi rantai pasokan juga meningkatkan ketahanan dan kelincahan operasional untuk menghadapi gangguan pasar dan mengikuti dinamika pasar yang terus berubah.

Tantangan masa depan tidak dapat sekadar diatasi dengan perangkat keras (hardware) baru, tetapi membutuhkan aplikasi cerdas dari teknologi berbasis perangkat lunak. Paradigma digital ini berpotensi memberikan kemampuan operasional yang belum pernah ada sebelumnya dan mendukung peluang bisnis baru bagi seluruh pemangku kepentingan industri.

5.  Pemberdayaan SDM digital

Terlepas dari ketakutan yang besar bahwa teknologi suatu hari nanti akan menggantikan pekerjaan sebagian orang, digitalisasi sebenarnya akan menciptakan lebih banyak pekerjaan dan peluang bagi talenta industri yang kurang dimanfaatkan.

Tidak hanya itu, digitalisasi operasional dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman, aman, dan produktif bagi para staf.

6.  Ekosistem mitra dan layanan yang kolaboratif

Tidak ada yang bisa mengelola dunia digital sendirian. Dibutuhkan ekosistem kemitraan yang terbuka dan kolaboratif yang mencakup perusahaan rintisan, mitra teknologi, distributor, dan integrator sistem untuk mendorong inovasi bersama.

Schneider Electric pun membangun ekosistem kemitraan yang dikenal dengan Schneider Electric Exchange. Ekosistem ini menyediakan marketplace digital di mana para mitra dapat memanfaatkan inovasi IoT yang kompatibel dengan EcoStruxure untuk automasi dan manajemen energi.

Baca juga: 3 Langkah Pelaku UMKM Melakukan Transformasi Digital

Schneider Electric memiliki misi menjadi mitra digital untuk sustainability dan efisiensi. Perusahaan asal Prancis ini mendukung pelaku industri memanfaatkan automasi dengan berpusat pada software yang terbuka dan kolaboratif melalui solusi EcoStruxure.

Bersama kita dapat membuat perubahan besar untuk masa depan yang lebih baik bagi bumi dan kehidupan generasi berikutnya. Schneider Electric mengajak kustomer, mitra, pembuat kebijakan, komunitas dan seluruh masyarakat untuk menjadi #GREENHEROESForLife.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da