Hi moms!
Secara garis besar, hampir semua perusahaan hanya berfokus pada laba keuangan. Meskipun saat ini, istilah triple bottom line (TBL) telah menjadi bagian dari bahasa bisnis sehari-hari. Istilah ini menggambarkan tiga garis dasar, yakni sosial, lingkungan, dan keuangan atau sering disebut sebagai people, planet, dan profit (3P).
Mengubah proses dan praktik untuk secara bersamaan memenuhi
ketiga ukuran keberhasilan tersebut mungkin tampak sulit. Namun, ada teknologi digital yang dapat memungkinkan mencapai tujuan itu.
Baca juga: Kolaborasi Pemerintah Indonesia dan Prancis Tingkatkan Kualitas SMK
Bisnis yang telah melakukan transformasi digital bisa beroperasi
secara berkelanjutan dan lebih siap untuk menghadapi segala tantangan disrupsi
di masa depan. Berikut 3 prinsip yang bisa perusahaan lakukan.
- Teknologi yang terhubung dengan cerdas menyediakan akses ke aliran data yang diperlukan untuk melacak dan mengevaluasi kinerja dalam hal keberlanjutan serta profitabilitas.
- Digitalisasi di seluruh rantai nilai yang kompleks saat ini memungkinkan sirkularitas industri – 5R: remanufacture, repair, reuse, recycle, dan refurbish.
- Analitik berbasis cloud, machine learning, dan digital twins bekerja sama untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi proses manufaktur.
Operasional berkelanjutan pada bisnis tidak hanya sekadar mengurangi penggunaan energi semata, tetapi juga emisi gas rumah kaca, penggunaan plastik, dan memastikan tenaga kerja dan material bersumber secara adil.
Salah satu perusahaan yang berfokus pada transformasi
digital, energi, dan automasi, Schneider Electric, percaya bahwa semua itu
dapat diwujudkan dengan menggabungkan tiga hal, orang, proses, dan teknologi.
Baca juga: 3 Langkah Pelaku UMKM Melakukan Transformasi Digital
Tiga tingkat kedewasaan diuraikan di bawah ini dengan contoh
pendekatan Schneider Electric untuk mengatasinya:
- Produksi yang efisien – Di pabrik cerdas dan pusat distribusi cerdas milik Schneider Electric, mereka telah mengurangi biaya energi sebesar 10-30 persen dan biaya pemeliharaan sebesar 30-50 persen dengan menerapkan Industrial Internet of Things (IIoT) di seluruh rantai pasokan global.
- Green product – Desainer Schneider Electric memilih bahan berdasarkan jejak karbon. Misalnya, jika satu logam memiliki jejak karbon siklus hidup yang lebih rendah daripada yang lain, mereka akan memilih itu untuk digunakan sebagai pemutus sirkuit. Schneider Electric memastikan sebanyak mungkin produk yang dibuat dapat didaur ulang di akhir masa pakainya.
- Komitmen sosial – Schneider Electric berkomitmen untuk mengurangi tidak hanya jejak karbon pada proses produksi, tetapi juga pada bagian mitra, pemasok, dan pelanggan dalam rantai nilai.
Keberlanjutan melalui digitalisasi
Teknologi saat ini memungkinkan untuk mencapai kesuksesan
yang diukur terhadap ketiga dimensi TBL. Solusi digital seperti EcoStruxure
Machine Expert Twin dapat membantu.
EcoStruxure Machine Expert Twin adalah solusi perangkat
lunak kembar digital yang skalabel untuk seluruh siklus hidup alat berat. Ini
memungkinkan desain mekanik, listrik, dan kontrol dilakukan secara paralel.
Solusi tersebut memungkinkan industri masa depan menjadi
lebih efisien dan mengoptimalkan keberlanjutan melalui semua tahap siklus hidup
pabrik, mulai dari penjualan dan desain hingga operasi.
Baca juga: Pentingnya Green Materials dalam Mewujudkan Tujuan Keberlanjutan
Jauh lebih mudah untuk memverifikasi kinerja desain secara
virtual untuk memastikan mereka berfungsi. Hal ini membuat kegiatan perbaikan
terus-menerus.
Pada akhirnya, perusahaan dapat dengan cepat dan akurat
menyesuaikan proses untuk bekerja lebih berkelanjutan sambil mendapatkan
kelincahan yang dibutuhkan untuk mempertahankan bisnis dalam jangka panjang.
Komentar
Posting Komentar