Langsung ke konten utama

Schneider Electric Luncurkan Sustainability Framework untuk Industri Data Center

Sustainability Framework dari Schneider Electric

Hi moms!

Schneider Electric menggandeng Energy Management Research Center yang terdiri dari para ahli environmental, social, and governance (ESG), konsultan sustainabilitydata center scientists, dan arsitek solusi data center untuk merumuskan pengukuran dan pelaporan sustainability yang akurat dalam format Sustainability Framework.

Adapun Energy Management Research Center berdiri pada 2002 dan telah mengembangkan lebih dari 200 vendor-neutral whitepapers dan trade-off tools yang dapat diakses secara gratis untuk industri.

Sebagai informasi, Sustainability Framework merupakan sebuah rancangan solutif untuk membangun industri data center yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca juga: Raih Sejumlah Pencapaian pada 2021 Jadi Modal Schneider Electric Tatap 2022 dengan Optimisme

Sustainability Framework memfokuskan lima bidang dampak lingkungan dan key metric sebagai panduan bagi operator data center dalam mencapai berbagai tahap perjalanan sustainability .

Dengan Sustainability Framework yang terukur, operator dapat mengurangi dampak data center terhadap lingkungan secara signifikan.

Seperti diketahui, data center merupakan teknologi penting bagi dunia digital saat ini. Namun, data center memiliki dampak terhadap 2 persen emisi karbon dunia. Angka ini setara dengan gas buang karbon yang dihasilkan oleh industri penerbangan.

Emisi karbon yang dihasilkan dari data center tersebut berasal dari peningkatan bandwidth digital dan permintaan listrik di sektor teknologi informasi. Industri data center pun membutuhkan pendekatan holistik yang terstandardisasi untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Baca juga: Biaya Listrik Jebol Moms? Coba Cek 5 Cara Ini biar Lebih Hemat Listrik

Executive Vice President Divisi Secure Power SchneiderElectric Pankaj Sharma mengatakan, industri belum memiliki pendekatan standar untuk menerapkan, mengukur, dan melaporkan dampak lingkungan dari data center yang dimanfaatkan.

“Itulah yang melatarbelakangi Schneider Electric dalam mengembangkan Sustainability Framework holistik dengan standar metrik sebagai panduan bagi operator data center dan industri,” kata Pankaj.

Dengan adanya Sustainability Framework, lanjutnya, benchmark pada industri saat ini juga diharapkan semakin meningkat. Pada akhirnya, hal ini akan mendorong kemajuan bagi industri untuk mencapai tujuan sustainability dalam rangka melestarikan sumber daya alam untuk generasi masa depan.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Apresiasi Schneider Electric dalam Perkuat Kompetensi SDM Vokasi Indonesia

Pada kesempatan terpisah, Program Vice President for the Data Center and Support Services Program International Data Corporation (IDC) Rob Brothers mengatakan, industri data center telah membuat kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi energi.

“Namun, seiring dengan meningkatnya tuntutan digital, perusahaan di berbagai sektor industri harus berkomitmen untuk mendorong inisiatif sustainability jangka panjang yang lebih luas,” kata Rob.

Salah satu permasalahan yang dialami perusahaan saat ini adalah masih banyak operator data center yang tidak memiliki keahlian memadai terkait sustainability. Mereka juga menghadapi tugas berat untuk menentukan metrik dan strategi yang diukur serta diterapkan. 

Baca juga: Strategi Multi-Hub Perusahaan untuk Jaga Keberlangsungan saat Krisis

Namun, permasalahan tersebut bisa teratasi dengan pemanfaatan solusi Sustainability Framework.

“Pelacakan dan pelaporan dengan standar metrik sustainability akan membantu menyelaraskan kerja tim internal dan meningkatkan transparansi bagi pemangku kepentingan eksternal, termasuk pelanggan dan pembuat kebijakan,” jelas Pankaj.

Adapun penerapan framework tersebut juga memungkinkan operator data center untuk memilih metrik keberlanjutan  yang paling berpengaruh dan tepat, meningkatkan komunikasi dan keselarasan dengan tim internal terkait tujuan sustainability, serta bertindak berdasarkan data untuk meningkatkan performa operasional.

Kemudian, memungkinkan pembuatan pelaporan secara reguler dan konsisten untuk keperluan pelaporan kepada pemangku kepentingan eksternal, seperti investor dan pembuat kebijakan, serta standardisasi tolok ukur antarrekan industri di seluruh dunia.

Baca juga: Pelanggan 3 Indonesia Bisa Internetan Sepuasnya Berkat Teknologi Data Center Schneider Electric

Schneider Electric juga bekerja dengan perusahaan teknologi dan penyedia colocation terkemuka untuk merancang, membangun, mengoperasikan, dan memelihara fasilitas data center.

Hal tersebut menjadikan Schneider Electric sebagai satu-satunya mitra digital yang menawarkan solusi terintegrasi untuk aspek daya, energi, bangunan, teknologi informasi, dan keberlanjutan bisnis.

Untuk mempelajari lebih lanjut terkait Sustainability Framework dari Schneider Electric, kunjungi laman The Guide to Sustainability Metrics for Data Centers.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da