Hi moms!
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang energi dan automasi, Schneider Electric, telah menerapkan beberapa praktik yang mewakili pendekatan menyeluruh dalam menanggapi tantangan krisis akibat pandemi Covid-19.
Sekitar 5-10 tahun yang lalu, banyak perusahaan yang berinvestasi pada penelitian dan pengembangan (R&D) terpusat atau global dengan rekayasa berkelanjutan.
Dalam struktur itu, setiap desain ulang dan modifikasi memerlukan validasi dari satu R&D pusat. Biasanya, ini membutuhkan waktu minimum 6 bulan hingga 1 tahun untuk pengujian dan kualifikasi.
Baca juga: Rekomendasi Lampu Darurat Bertenaga Surya: Mobiya TS 170S dari Schneider Electric
Faktanya, mode operasi tradisional itu tidak memiliki kelincahan dan kecepatan untuk didesain ulang.
Untungnya, Schneider Electric melakukan perjalanan transformasi ke strategi multi-hub beberapa tahun yang lalu. Perusahaan ini beralih dari R&D terpusat, manajemen penawaran, industrialisasi, dan manajemen rantai pasokan yang berlokasi di satu tempat ke pendekatan multi-hub yang terdesentralisasi.
Dengan mendirikan hub yang dekat dengan setiap pasar utama, Schneider Electric kini memiliki kedekatan yang lebih dekat dengan pelanggan, operasi negara, dan pemasok.
Baca juga: Pelanggan 3 Indonesia Bisa Internetan Sepuasnya Berkat Teknologi Data Center Schneider Electric
Pengaturan multi-hub membantu mendukung kelangsungan operasional perusahaan dalam tiga hal, berikut penjelasan rincinya.
1. Deteksi risiko lebih awal
Dengan pengaturan multi-hub, pendeteksian sinyal awal risiko rantai pasokan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih efektif.
Misalnya, tim R&D bekerja setiap hari dengan tim penjualan front-end dan tim rantai pasokan back-end di setiap wilayah. Karena kedekatannya, tim-tim ini telah menjalin hubungan yang baik dengan tingkat kepercayaan yang kuat, transparansi yang baik, dan komunikasi yang efisien.
Dengan demikian, potensi risiko dapat dideteksi secara cepat sebelum masalah tersebut menjadi lebih besar dan mengganggu kelangsungan usaha.
2. Reaksi lebih cepat
Strategi multi-hub membantu perusahaan segera bereaksi terhadap sinyal awal pada rantai pasokan. Hal ini memungkinkan penyelarasan lintas fungsi yang cepat, kemudian pengujian, validasi, dan kualifikasi dilakukan di laboratorium R&D lokal.
Itu semua dapat dilakukan secara tepat waktu, membuat keputusan cepat dengan sinergi yang baik di antara berbagai hub.
Baca juga: Jangan Tertipu, Berikut Aplikasi dan Website Resmi Schneider Electric
Misalnya, selama krisis pandemi, divisi perusahaan mampu memenuhi syarat ratusan bahan alternatif, suku cadang, dan pemasok dalam waktu kurang dari tiga bulan. Ini tidak akan mungkin terjadi jika setiap validasi memerlukan keterlibatan pusat R&D global di luar kawasan.
3. Pencegahan masalah
Berkat struktur multi-hub, departemen R&D, industrialisasi, dan rantai pasokan global Schneider Electric bekerja erat dalam wilayah yang sama. Tim lintas fungsi kolaboratif ini merencanakan ke depan dengan memindai potensi risiko kelangsungan bisnis, menentukan strategi jangka panjang untuk mengurangi risiko, menyelaraskan prioritas, merinci rencana tindakan, dan mengamankan sumber daya untuk mendukung pelaksanaannya.
Strategi multi-hub sejalan dengan mega tren rantai pasokan yang bergerak dari globalisasi ke pendekatan lokalisasi. Menerapkan pendekatan multi-hub juga telah membuat Schneider Electric lebih gesit dalam menghadirkan inovasi, lebih tangguh dalam mengurangi risiko kelangsungan bisnis, dan pada akhirnya lebih mampu melayani kebutuhan pelanggan.
Komentar
Posting Komentar