Langsung ke konten utama

Upaya Transformasi Jaringan Listrik Pintar di Indonesia

Transformasi jaringan listrik pintar di Indonesia

Hi moms!

Peringatan Hari Listrik Nasional beberapa waktu lalu merupakan momen penting bagi pemangku kelistrikan dan masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan energi, seperti Schneider Electric.

Schneider Electric memiliki sejarah panjang dalam mendukung pembangunan dan pengembangan sistem jaringan kelistrikan di Indonesia.

Sebagai negara kepulauan, tidak sedikit tantangan yang dihadapi dalam pembangunan sistem jaringan kelistrikan yang merata dan dapat diandalkan. Terlebih saat ini, sektor kelistrikan di Indonesia dan seluruh dunia tengah mendapatkan sorotan dan tekanan luar biasa untuk dapat memastikan pemerataan akses serta pemenuhan kebutuhan masyarakat dan industri yang terus meningkat.

Baca juga: Schneider Electric Serukan Aksi Sustainability di Innovation Summit World Tour 2022

Di sisi lain, sektor kelistrikan juga dituntut untuk dapat mengatasi perubahan iklim dengan menghasilkan energi yang bersih dan sustainable. 

Belum lagi permasalahan operasional seperti kebocoran yang tak terdeteksi dalam produksi listrik dan perjalanan pendistribusiannya dari pembangkit hingga ke konsumen akhir. Hal ini tentu menyebabkan inefisiensi produktivitas yang berujung pada kerugian operasional.

Beban yang cukup besar, tetapi bukan tidak mungkin untuk dicari solusinya.

Sektor kelistrikan berpacu dengan waktu untuk dapat bergerak dengan memanfaatkan teknologi digital dan beralih dari sumber energi fosil ke sumber energi terbarukan.

Baca juga: Inisiatif Schneider Electric dalam Program Partnering for Sustainability

Kombinasi elektrifikasi dan digitalisasi atau dikenal dengan istilah Electricity 4.0 merupakan cara tercepat untuk mencapai target emisi nol bersih.

Elektrifikasi merupakan vektor terbaik untuk dekarbonisasi, sementara teknologi digital memungkinkan visibilitas menyeluruh dari yang sebelumnya tidak terdeteksi menjadi terlihat. Hal ini memungkinkan operator mengantisipasi kerusakan perangkat sebelum terjadi kegagalan, mengurangi limbah, dan meningkatkan efisiensi.

Meski begitu, transformasi jaringan listrik pintar atau disebut smart grid juga memiliki tantangan tersendiri. Adopsi teknologi digital yang hampir merata di seluruh sektor mulai dari bangunan dan perumahan, industri, serta telekomunikasi dan transportasi mengubah mekanisme komunikasi dengan sistem jaringan listrik yang sebelumnya bersifat satu arah menjadi dua arah.

Baca juga: Schneider Electric Berkomitmen Atasi Krisis Energi, Ekonomi, dan Iklim

Sistem kelistrikan semakin kompleks dan perlu terintegrasi, serta dikelola secara cerdas di tingkat lokal dan di tingkat jaringan distribusi. Dengan begitu, operator sistem distribusi dapat memprediksi, memantau, dan mengambil aksi dalam memastikan kebutuhan terpenuhi dengan baik, sekaligus memastikan aspek sustainability-nya.

Dibutuhkan perencanaan strategis dan holistik dengan berorientasi pada kebutuhan di masa depan agar pengembangan dan pengelolaan smart grid benar-benar dapat mendukung pengendalian perubahan iklim.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, Schneider Electric meyakini konsep kemitraan strategis yang memiliki visi dan misi yang sama untuk membangun dunia kelistrikan lebih berkelanjutan. Schneider Electric menyebutnya “Partnership of The Future”.

Baca juga: Schneider Electric Indonesia Raih Penghargaan dari Kementerian ESDM

Sistem kelistrikan masa depan harus ditunjang dengan mitra teknologi yang berorientasi pada kesederhanaan (simplified), keterbukaan (open system), dan teknologi berbasis perangkat lunak (software-oriented technology).

Tujuannya untuk memaksimalkan potensi sektor kelistrikan dalam mendukung kebutuhan masa depan, baik dari sisi suplai maupun dampak lingkungan.

“Sebagai mitra strategis PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, Schneider Electric siap mendukung transformasi sistem distribusi listrik di Indonesia melalui keahlian, pengalaman, dan solusi yang kami miliki. Pengalaman global kami dalam mendukung transformasi digital dari berbagai perusahaan listrik memperlihatkan bagaimana kemitraan yang dibangun dapat menjadi pondasi dalam mencapai tujuan pembangunan sistem kelistrikan yang lebih andal, efisien, dan sustainable,” kata Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi.

Baca juga: Schneider Electric Meluncurkan Teknologi Industri Generasi Baru

Kemitraan terbaru Schneider Electric bersama PLN adalah digitalisasi panel listrik di lima wilayah yang dikelola oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Jaya.

Dengan pemanfaatan Smart RMU dari Schneider Electric, memungkinkan tim teknis PLN untuk melakukan kontrol jarak jauh terhadap performa panel, efisiensi waktu pemeliharaan, meningkatkan akurasi pembacaan arus dan tegangan panel, serta meningkatkan keamanan staf teknis terhadap potensi kecelakaan kerja.

“Di global, kami mendukung digitalisasi perusahaan-perusahaan listrik seperti ENEL, Republik Ekuador, dan Tata Power. Perusahaan listrik terbesar di Eropa, Enel, misalnya, lebih dari 110.000 gardu induknya dilengkapi dengan solusi EcoStruxure Grid yang dapat melakukan isolasi kesalahan dengan cara yang sepenuhnya automatis dan terdesentralisasi, mengurangi kehilangan energi listrik sekitar 144 GWh per tahun, setara dengan listrik yang dikonsumsi oleh sekitar 50.000 rumah tangga di Italia setiap tahunnya,” ujar Roberto.

Digitalisasi jaringan kelistrikan dari hulu ke hilir membutuhkan kerja sama yang kolaboratif, Schneider Electric pun ingin mengajak seluruh pemangku kelistrikan di Indonesia, mulai dari sistem integrator, panel builder, electrical dan mechanical contractor, architect, engineering, hingga design consultant untuk bersama membangun ekosistem kemitraan yang terbuka untuk mendukung transformasi sektor kelistrikan di Indonesia lebih cepat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Upaya Schneider Electric Mencari Solusi Berkelanjutan

Hi moms! Inovasi adalah kunci untuk memastikan bahwa perusahaan transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric, selalu menjadi yang terdepan dan memberikan solusi terbaik kepada pelanggan. Inovasi ada dalam DNA Schneider Electric ; ini adalah semangat dan landasan pertumbuhan perusahaan ini. Schneider Electric juga selalu berkomitmen untuk mencapai tujuan keberlanjutan dalam dekarbonisasi, program Green Premium, pengemasan berkelanjutan, dan ekonomi sirkular. Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Dalam automasi industri, ambisi kolektif Schneider Electric adalah menciptakan solusi berkelanjutan melalui produk, sistem, dan layanan masa depan yang mengurangi dampak lingkungan dari pelanggan serta Schneider Electric sendiri. Menggabungkan kecenderungan terhadap inovasi dan keberlanjutan , baru-baru ini Schneider Electric meluncurkan tantangan keberlanjutan internal dan ide inovasi, yang bertujuan untuk meningk