Langsung ke konten utama

7.102 Pelajar dan Guru SMK Ikut Kompetisi dari Schneider Electric

Kompetisi untuk pelajar SMK jurusan kelistrikan

Hi moms!

Schneider Electric menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk kembali menyelenggarakan Electrical Education Program and Competition (EEPC).

EEPS merupakan program pendidikan dan pelatihan vokasi untuk pengembangan kompetensi para calon ahli listrik Indonesia.

Dalam program EEPC kali ini, Schneider Electric juga mengajak para generasi muda menyalurkan ide-ide kreatifnya dalam mencari solusi yang dapat meningkatkan keselamatan diri dan orang-orang terdekat dari bahaya listrik dengan perangkat arus residual residual-current device (RCD). Alasannya adalah karena kasus kebakaran belakangan ini terus meningkat.

Baca juga: Schneider Electric Dukung Industri di Era Electricity 4.0

Menurut catatan Pemadam DKI Jakarta, hingga September 2022, tercatat 1.197 kasus dan penyebab utamanya kebanyakan akibat korsleting listrik atau masalah arus pendek listrik.

Penyelenggaraan EEPC 2022 pun diikuti oleh 7.102 pelajar dan guru dari 103 sekolah menengah kejuruan (SMK) jurusan kelistrikan. Mereka mengikuti sesi pelatihan dan pembekalan secara online selama tiga minggu yang berlangsung mulai 18 Agustus hingga 1 September 2022.

Baca juga: EcoStruxure IT untuk Pengelolaan Infrastruktur IT Hybrid

Sebagai informasi, tema pembelajaran pada program EEPC kali ini berfokus pada persiapan calon ahli listrik menghadapi era electricity 4.0. Para peserta yang telah menyelesaikan seluruh webinar pun nantinya akan memperoleh sertifikasi EEPC dari Schneider Electric dan Kemendikbud Ristek.

Electricity 4.0

Distribution Vice President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Farhan Lucky mengatakan, internet of things (IoT) dan revolusi industri 4.0 tengah membawa manusia pada era electricity 4.0.

“Pemanfaatan teknologi digital yang dikombinasikan dengan listrik akan semakin luas dan masif digunakan di lintas sektor industri,” ujar Farhan.

Saat ini, lanjutnya, transformasi pabrik pintar, kendaraan listrik, smart grid, bangunan pintar, smart hospital, dan energi baru terbarukan adalah masa depan dunia.  Sejalan dengan itu, semakin banyak pula kebutuhan akan tenaga ahli kelistrikan berwawasan luas lintas bidang ilmu.

Baca juga: Penghargaan Schneider Electric Sustainability Impact Awards

“Pelatihan dan pembekalan pada program EEPC menekankan pada kemampuan problem solvingstrategic thinking, analisis data, dan pengenalan pada pengoperasian berbagai software yang diterapkan industri saat ini,” ujar Farhan.

Tujuannya adalah untuk melengkapi ilmu yang diperoleh di sekolah dengan wawasan dan ilmu praktis yang diterapkan di industri.

Tidak hanya ilmu baru di bidang kelistrikan, materi pembelajaran juga memfokuskan pada keamanan instalasi listrik, mengingat kasus kebakaran akibat korsleting listrik masih kerap terjadi.

Baca juga: Schneider Electric Dapat Dua Penghargaan

Di akhir program, Schneider Electric dan Kemendikbud Ristek menggelar kompetisi yang mengangkat tema “Pentingnya Keselamatan Kita dan Keluarga dengan Perangkat Arus Residual RCD”.

Kompetisi tersebut diikuti oleh 1.446 peserta yang terbagi menjadi 541 kelompok. Dengan jumlah peserta sebanyak itu, kompetisi kelistrikan yang diselenggarakan oleh Schneider Electric ini mendapatkan anugerah dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori Kompetisi Kelistrikan oleh Siswa SMK Terbanyak.

Penganugerahan pun diberikan secara langsung oleh Direktur Operasional MURI Jusuf Ngadri dan Customer Relations  MURI Lutvi kepada Schneider Electric.

Apresiasi Kemendikbud Ristek

Koordinator Bidang Program, Data, dan Informasi BBPPMPV BMTI, Kemendikbud Ristek Haryono turut mengapresiasi langkah Schneider Electric dalam menyelenggarakan kompetisi bagi pelajar SMK.

Haryono mengatakan, masa depan dunia akan semakin bergantung pada listrik. Penguatan kompetensi dasar mulai dari instalasi listrik, perangkat pengaman listrik seperti RCD, hingga pengenalan software semakin dibutuhkan.

“Terlebih, sekarang ini peta perencanaan kelistrikan sebuah bangunan pintar semakin kompleks. Schneider Electric sebagai produsen perangkat kelistrikan dan juga pelaku industri yang memiliki pengalaman dalam transformasi digital dapat memberikan perspektif menyeluruh akan inovasi-inovasi baru dalam solusi kelistrikan dan kompetensi ahli listrik yang dibutuhkan pelaku industri dalam mendukung transformasi digitalnya,” kata Haryono.

Baca juga: Melihat Fungsi Edge Computing untuk Memaksimalkan Potensi Teknologi AI

Ikatan hubungan Schneider Electric dengan lembaga pendidikan vokasi memang sudah terjalin sejak lama dan mencakup kerja sama dalam pembangunan fasilitas SMK, pengembangan kurikulum, dan pelatihan.

Schneider Electric juga secara aktif merekrut lulusan-lulusan vokasi untuk bekerja dan memberikan kesempatan bagi lulusan perempuan untuk berkarier di perusahaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Upaya Schneider Electric Mencari Solusi Berkelanjutan

Hi moms! Inovasi adalah kunci untuk memastikan bahwa perusahaan transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric, selalu menjadi yang terdepan dan memberikan solusi terbaik kepada pelanggan. Inovasi ada dalam DNA Schneider Electric ; ini adalah semangat dan landasan pertumbuhan perusahaan ini. Schneider Electric juga selalu berkomitmen untuk mencapai tujuan keberlanjutan dalam dekarbonisasi, program Green Premium, pengemasan berkelanjutan, dan ekonomi sirkular. Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Dalam automasi industri, ambisi kolektif Schneider Electric adalah menciptakan solusi berkelanjutan melalui produk, sistem, dan layanan masa depan yang mengurangi dampak lingkungan dari pelanggan serta Schneider Electric sendiri. Menggabungkan kecenderungan terhadap inovasi dan keberlanjutan , baru-baru ini Schneider Electric meluncurkan tantangan keberlanjutan internal dan ide inovasi, yang bertujuan untuk meningk