Hi moms!
Pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric, mengungkapkan bahwa pemanfaatan artificial intelligence (AI) perlu ditunjang dengan sistem arsitektur teknologi informasi (IT) yang aman, dapat memproses data secara cepat, dan tanpa latensi untuk meningkatkan ketahanan dan keandalan operasional.
Edge computing,
dalam hal ini, memungkinkan manajer IT dan manajer operasional mengelola dan
mengolah data lebih dekat dengan sumbernya. Selain itu juga bisa mempersingkat
proses transmisi data sehingga analisis data secara real time dapat
dilakukan dengan lebih akurat, tanpa kendala jaringan.
AI telah terbukti dapat menghadirkan berbagai terobosan
dan membawa manfaat luar biasa yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan bagi
berbagai industri dan fungsi bisnis.
Baca juga: Manfaatkan Tenaga Surya untuk Listrik di Rumah
Tatanan
normal baru (new normal) juga turut mendorong
adopsi AI dan teknologi machine learning (ML) untuk memberikan wawasan yang
memungkinkan perusahaan untuk mengenali pola penggunaan, mempelajari kemampuan
operasional mereka, meningkatkan kualitas perkiraan penjualan, menyederhanakan
komunikasi, dan
memberikan pengalaman yang dipersonalisasi.
Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Yana Achmad Haikal mengatakan, kehadiran AI telah mengubah fungsi komputer
menjadi jauh lebih pintar dan mampu memenuhi kebutuhan hidup yang selalu
berubah.
“Karena kemajuan
ini, banyak industri memanfaatkan machine learning untuk
mempercepat proses dan mengurangi efek bias manusia. Akan tetapi, untuk dapat
mengoptimalkan fungsi AI, kualitas transmisi dan komputasi data sangat penting,”
kata Yana.
Baca juga: Schneider Electric Dukung Industri di Era Electricity 4.0
Chief Information Officer (CIO), lanjutnya, perlu
memastikan bahwa kompleksitas data dan silo data dapat
dikurangi.
Harus pula dipastikan bahwa platform yang tepat telah tersedia
sebelum menerapkan AI.
Menurut
penelitian IBM Global AI Adoption Index 2021, hampir 90 persen profesional di bidang IT mengatakan bahwa kemampuan untuk melakukan pemrosesan
data di tempat di mana data tersebut berada merupakan kunci
dari adopsi teknologi AI.
Di sinilah peran edge computing. Untuk dapat
berfungsi secara maksimal, AI membutuhkan edge data center yang
tangguh yang berfokus pada penyimpanan data di lokasi untuk pemrosesan yang
lebih cepat, keamanan yang lebih baik, dan kinerja yang lebih efisien.
Penggabungan edge computing dan AI
Edge computing menawarkan beragam keuntungan bagi
perusahaan-perusahaan yang hendak menerapkan AI atau meningkatkan kinerja AI
yang digunakan, termasuk di antaranya kecepatan, kemungkinan pengambilan keputusan
secara real-time, serta keamanan yang lebih baik secara fisik dan
digital.
Kecepatan sangat dibutuhkan dalam penerapan AI,
tapi umumnya
perusahaan dibebani dengan besarnya jumlah data mentah yang dipakai oleh AI.
Baca juga: Schneider Electric Wujudkan Potensi Indonesia di Era Industri 4.0
Dengan melakukan pemrosesan data di tempat (on-site),
perusahaan dapat mengambil keputusan secara real-time karena
proses berlangsung dengan lebih cepat. Pada akhirnya, ini berdampak pada peningkatan produktivitas dan
penghematan biaya dengan mengurangi biaya-biaya tak terduga, seperti kerusakan
mesin maupun downtime.
Di sisi lain, risiko keamanan data, baik secara fisik maupun digital menjadi
kekhawatiran utama pelaku usaha di era digital ini.
Aksesibilitas dan kompatibilitas perangkat adalah salah satu risiko keamanan
terbesar pada data
center di mana third party plug ins dan
perangkat internet-of-things (IoT)
lebih dari sekadar kenyamanan.
Edge computing mengamankan
data sensitif di titik terjauh dalam jaringan perusahaan. Singkatnya, edge computing juga dapat mengisolasi dan melindungi data.
Selain itu, lebih luas lagi, AI juga banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan dan mengevaluasi interaksi perusahaan dengan pelanggan.
Baca juga: Schneider Electric Manfaatkan Teknologi Digital untuk Sustainability
Perusahaan
dapat memperoleh keunggulan kompetitif dengan melibatkan pelanggan mereka
secara lebih tepat dan memprediksi kebutuhan mereka. Jika digabungkan
dengan edge, edge AI dapat
membuka kemungkinan baru bagi bisnis dalam berinteraksi dengan pelanggan
mereka.
“Penggabungan
antara AI dan edge computing akan menghasilkan manfaat yang
luar biasa bagi pelaku industri. Dengan komputasi yang lebih cepat dalam
menghasilkan insight, keamanan
data yang lebih baik, serta kontrol operasional yang lebih efisien, tentu akan mendatangkan
keuntungan kompetitif di era serba digital seperti saat ini. Selain itu, kehadiran jaringan 5G akan semakin
menunjang pengalaman operasional yang bebas hambatan,” kata Yana.
Komentar
Posting Komentar