Langsung ke konten utama

Upaya Schneider Electric Wujudkan Potensi Penuh Indonesia di Era Industri 4.0

Teknologi Schneider Electric

Hi moms!

Schneider Electricpemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, menyerukan bahwa industri masa depan perlu menciptakan bisnis yang lebih eko-efisien, gesit, dan tangguh melalui  penerapan automasi industri yang terbuka, kolaboratif, serta berpusat pada software.

Dalam acara pembukaan Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022, Schneider Electric juga berbagi tentang pengalaman dalam mentransformasi pabriknya di Batam dan Cikarang menuju smart and sustainable factory.

Schneider Electric juga menampilkan rangkaian solusi dan teknologi automasi yang dapat mendukung pelaku industri di Indonesia untuk mewujudkan hal tersebut.

Baca juga: Schneider Electric University Buka Kesempatan Pelajar untuk Belajar Data Center secara Gratis

Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Martin Setiawan dalam kata sambutannya mengatakan, di tengah adaptasi terhadap adopsi teknologi, sektor industri juga mengemban misi global untuk menekan emisi karbon dan mencapai target emisi nol bersih.

Untuk mewujudkan hal itu, sektor industri perlu mengevaluasi roadmap transformasi digitalnya agar lebih tepat dan efektif dalam mendukung terciptanya pabrik yang pintar dan sustainable.

“Di Schneider Electric, kami percaya dan telah membuktikan sendiri bagaimana penerapan software berlandaskan automasi universal (universal automation), penguatan keamanan siber, dukungan sumber daya manusia (SDM) digital terlatih, dan ekosistem kemitraan yang kolaboratif,”  ujar Martin.

Baca juga: Schneider Electric Manfaatkan Teknologi Digital untuk Sustainability

Hal tersebut menjadi aspek penting dalam mengakselerasi dan mewujudkan potensi penuh dari revolusi industri 4.0 untuk keberlanjutan bisnis dan bumi.

“Pabrik kami di Batam dan Cikarang menjadi bukti nyata transformasi pabrik pintar dan sustainable. Bahkan, pabrik kami di Cikarang juga telah menerapkan pemanfaatan panel surya sebagai sumber energi bersih dan telah berhasil mengurangi emisi karbon hingga 181 ton karbon dioksida per tahun atau setara dengan menanam 900 pohon per tahun,” jelas Martin.

Sebagai informasi, prinsip automasi universal menghilangkan hambatan yang selama ini sering kali terjadi akibat perbedaan standardisasi sistem dari teknologi yang digunakan.

Baca juga: 2 Alat Ini Berguna untuk Manfaatkan Tenaga Surya untuk Listrik di Rumah

Automasi universal juga mempermudah para pelaku industri untuk merancang sistem arsitektur yang terbuka, kemudahan terintegrasi secara horizontal (OT) dan vertical (IT), serta fleksibilitas dalam melakukan ekspansi produksi di masa yang akan datang. 

Automasi universal berdasarkan standar IEC61499 memungkinkan fasilitas produksi manufaktur dan mempercepat proses industri bahkan dari jarak jauh sekali pu .

Penerapan automasi universal juga berpotensi untuk melakukan pemeliharaan secara lebih proaktif dan prediktif sehingga dapat meningkatkan efisiensi sekitar 8-12 persen dibandingkan pemeliharaan preventif dan hingga 40 persen dibandingkan pemeliharaan reaktif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da