Langsung ke konten utama

2 Alat Ini Berguna untuk Manfaatkan Tenaga Surya untuk Listrik di Rumah

Schneider Electric Mobiya dan Homaya

Hi moms!

Pemanfaatan energi terbarukan di sektor rumah tangga dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan ganda kelistrikan di Indonesia.

Produk dan solusi listrik berbasis tenaga surya untuk sektor rumah tangga saat ini telah tersedia dan dapat menjadi langkah awal untuk mulai beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan.

Sebagaimana kita ketahui, pemerintah Indonesia terus mengupayakan perluasan pemerataan akses listrik ke wilayah-wilayah terpencil.

Baca juga: Pada 2025, Pabrik Schneider Electric di Cikarang Manfaatkan 100 Persen Energi Terbarukan

Namun di sisi lain, pemerintah juga memiliki urgensi untuk menekan emisi karbon agar dapat mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen pada 2030.

Business Development & Marketing Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Reza Syarif mengatakan, sektor rumah tangga merupakan salah satu konsumen listrik terbesar dan menyumbang emisi karbon yang tidak sedikit bagi Indonesia.

Meskipun secara individu penggunaan listrik terkesan tidak signifikan dibandingkan sektor industri, tetapi secara komunal kontribusinya sangat besar,” ujar Reza. 

Baca juga: Schneider Electric University Buka Kesempatan Pelajar untuk Belajar Data Center secara Gratis

Upaya mengedukasi masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan listrik pun sudah sering disosialisasikan dan telah berhasil menumbuhkan komunitas-komunitas peduli lingkungan.

Tentunya, upaya penghematan akan membawa dampak yang lebih besar dan cepat apabila diimbangi dengan pengurangan pemanfaatan sumber daya fosil dan beralih ke energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya bersumber dari tenaga surya.

Pemanfaatan teknologi solar inverter yang memiliki kapabilitas off-grid dan on-grid dapat menjadi solusi karena teknologi ini dapat secara otomatis menyimpan energi listrik yang tidak terpakai atau berlebih ke dalam baterai.

Baca juga: Schneider Electric Promosikan Lingkungan Sekolah Hijau

Produk dan solusi listrik berbasis tenaga surya bagi sektor rumah tangga dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pasokan dan akses terhadap energi bersih. 

Bagi masyarakat yang hendak memulai perjalanan menuju penggunaan listrik yang lebih bersih, Schneider Electric memiliki dua produk yang dapat digunakan di rumah, yaitu Schneider Electric Homaya dan Mobiya.

1. Schneider Electric Homaya Hybrid 1500VA

Schneider Electric Homaya Hybrid 1500VA merupakan produk inverter yang dapat mengonversi daya listrik yang dihasilkan oleh panel surya menjadi listrik yang kemudian dapat digunakan secara langsung (on-grid).

Daya listrik juga bisa disimpan ke dalam baterai untuk digunakan kemudian (off-grid) atau sebagai listrik cadangan yang dapat digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan, misalnya ketika terjadai pemadaman listrik.

Homaya dapat menjadi solusi yang mudah dipasang, kompatibel dengan berbagai tipe panel surya dan baterai, serta efektif secara biaya sehingga cocok bagi individu atau keluarga yang ingin memulai transisi menuju sumber daya listrik yang lebih ramah lingkungan di rumah.

Homaya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah maupun lokasi usaha. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Homaya Hybrid 1500VA, moms dapat melihat spesifikasinya di sini.

2. Schneider Electric Mobiya

Schneider Electric Mobiya merupakan produk lampu portabel yang dilengkapi dengan panel surya untuk pengisian daya. Mobiya didesain untuk memberikan akses energi yang terjangkau dan ramah lingkungan di mana saja dan kapan saja.

Lampu ini tahan benturan, mudah dibawa, dan fleksibel untuk peletakannya karena dapat digantung atau digunakan seperti senter.

Lampu Mobiya dapat digunakan sampai dengan 48 jam per pengisian baterai dengan tingkat pencahayaan atau jumlah lumens yang disesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari 20 lumens (lm), 85 lm, dan 170 lm.

Lampu ini bersifat mandiri secara energi atau autonomous karena dilengkapi dengan panel surya yang digunakan untuk pengisian daya listrik. Selain sebagai lampu yang tahan air dan portabel, Mobiya juga dilengkapi dengan fitur untuk mengisi daya ponsel secara terintegrasi.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Schneider Electric Mobiya, moms dapat melihat spesifikasinya di sini.

Masyarakat saat ini sudah semakin sadar dengan perannya dalam membangun masa depan dunia yang lebih sustainable.

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Pabrik Pintar Schneider Electric Cikarang

Tenaga surya juga diyakini dapat memenuhi kebutuhan akan energi yang bersih sekaligus menjadi solusi yang efektif untuk pemerataan akses listrik.

Namun demikian, anggapan bahwa listrik tenaga surya membutuhkan biaya investasi yang besar dan hanya diperuntukkan bagi sektor komersial menjadi penyebab kurang diliriknya energi terbarukan di sektor rumah tangga. 

Padahal, sesungguhnya saat ini teknologi yang dapat mengakomodasi kebutuhan perumahan ini sudah ada. Untuk itu, mari kita bersama-sama menjadi agen perubahan, dimulai dari lingkungan rumah kita sendiri. Menjadi #GREENHEROESForLife bagi diri, keluarga dan lingkungan sekitar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da