Langsung ke konten utama

Juara Schneider Go Green Asia Timur dan Jepang, Pelajar dari ITB Siap Bersaing pada Kompoetisi Global

Schneider Electric mengumumkan terpilihnya Tim SmartFOCS dari Indonesia sebagai Juara Pertama Schneider Go Green tingkat Asia Timur dan Jepang.

Hi moms!

Pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric, mengumumkan terpilihnya Tim SmartFOCS dari Indonesia sebagai Juara Pertama Schneider Go Green tingkat Asia Timur dan Jepang.

Setelah mengalahkan perwakilan tim dari 5 negara, Tim SmartFOCS berhasil lolos dan mengantongi tiket untuk berkompetisi di tingkat global menghadapi 7 perwakilan regional dari seluruh dunia.

Mengusung ide pengembangan Smart Floating Ocean Current dan Solar Hybrid Generation Power System (SmartFOCS Power), Tim SmartFOCS  terdiri dari Yusiran, Herviyandi Herizal, dan Sagaria Arinal Haq dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca juga: Schneider Go Green 2022, Tim SmartFOCS dari ITB Menjadi Pemenang

Melalui inovasi yang dihasilkan, mereka menawarkan solusi penyediaan akses listrik melalui pemanfaatan energi baru terbarukan, terutama bagi masyarakat pesisir.

Teknologi SmartFOCS Power ciptaan Tim SmartFOCS mengintegrasikan pembangkit listrik fotovoltaik terapung dan turbin arus laut untuk menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik pulau-pulau kecil yang sulit diakses oleh PLN.

Dengan hadirnya listrik, diharapkan dapat memberikan efek ganda bagi masyarakat pesisir untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Ide menggabungkan tenaga surya dan turbin diawali dari kisah salah satu anggota Tim SmartFOCS yang mengalami kesulitan memperoleh akses listrik di desa tempat tinggalnya yang berlokasi di Selat Kongki, Kepulauan Riau.

Baca juga: 3 Strategi Digitalisasi bagi Perusahaan F&B

Hingga pada 2021, ketiganya melakukan proyek percobaan di desa tersebut dengan memasang prototype  SmartFOCS Power 3KVA dan telah berhasil mengaliri listrik untuk 16 rumah tangga di desa tersebut. Ide ini kemudian dibawa oleh mereka untuk mengikuti kompetisi Schneider Go Green.

Cluster President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Roberto Rossi mengatakan, Indonesia sangat kaya dengan sumber energi terbarukan.

“Ide-ide inovatif seperti Tim SmartFOCS yang dapat memaksimalkan potensi sumber energi untuk kepentingan masyarakat luas dan kelestarian lingkungan perlu mendapatkan panggung yang dapat membuka peluang kolaborasi,” jelas Roberto.

Sebagai informasi, Schneider GoGreen merupakan salah satu program pengembangan bakat dan mentoring yang diinisiasi oleh Schneider Electric sejak 2010.

Baca juga: Bagaimana Caranya Menuju Dunia dengan Emisi Nol-Bersih?

Schneider Go Green merupakan kompetisi global yang diperuntukkan bagi mahasiswa/i untuk menumbuhkan minat dan memfasilitasi generasi muda untuk ikut ambil bagian mencari solusi dalam pengelolaan energi dan automasi industri yang efisien dan berdampak positif terhadap lingkungan.

Pada 2022, Schneider Go Green menambahkan satu kategori baru yaitu Supply Chain of the Future guna melengkapi cakupan kategori kompetisi yang sudah ada, di antaranya De[coding] the Future, Access to Energy, Homes of the Future, Plants of the Future, dan Grids of the Future.

Dalam penyelenggaran kompetisi, Schneider Electric memberikan panggung bagi generasi muda perempuan untuk menunjukkan kemampuannya. Schneider Go Green mewajibkan setiap tim harus memiliki sedikitnya satu peserta perempuan.

Baca juga: Pengembangan Metaverse Butuh Peran Edge Computing

Adapun peserta yang bisa berkompetisi merupakan mahasiswa/i yang sedang mengambil studi S1 maupun S2 di bidang studi Business, Computer Sciences, Engineering, Math, dan Marketing and Innovation.

Perwakilan Tim SmartFOCS Yusiran mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan, bimbingan, dan fasilitas yang diberikan oleh Schneider Electric Indonesia.

Menurutnya, Schneider Go Green tidak hanya menjadi ajang bagi kami untuk memperkenalkan solusi SmartFOCS Power, kami juga mendapatkan pengetahuan baru dan akses teknologi yang membantu kami mengembangkan SmartFOCS Power lebih efisien dan sustainable.

Baca juga: Schneider Electric Serahkan Solar Inverter ke Universitas Sriwijaya

“Ke depannya, kami akan terus mengembangkan fitur-fitur dan meningkatkan skala SmartFOCS Power dengan kapasitas yang lebih besar agar dapat dinikmati oleh lebih banyak masyarakat yang saat ini belum memperoleh akses listrik,” kata Yusiran.

Teknologi SmartFOCS Power diyakini memiliki potensi bisnis untuk masyarakat pesisir, mulai dari budidaya ikan di keramba jaring apung, cold storage, hingga desalinasi air laut. Teknologi ini juga bisa menekan emisi karbon dua kali lipat lebih besar dari Solar PV Offgrid. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Upaya Schneider Electric Mencari Solusi Berkelanjutan

Hi moms! Inovasi adalah kunci untuk memastikan bahwa perusahaan transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric, selalu menjadi yang terdepan dan memberikan solusi terbaik kepada pelanggan. Inovasi ada dalam DNA Schneider Electric ; ini adalah semangat dan landasan pertumbuhan perusahaan ini. Schneider Electric juga selalu berkomitmen untuk mencapai tujuan keberlanjutan dalam dekarbonisasi, program Green Premium, pengemasan berkelanjutan, dan ekonomi sirkular. Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Dalam automasi industri, ambisi kolektif Schneider Electric adalah menciptakan solusi berkelanjutan melalui produk, sistem, dan layanan masa depan yang mengurangi dampak lingkungan dari pelanggan serta Schneider Electric sendiri. Menggabungkan kecenderungan terhadap inovasi dan keberlanjutan , baru-baru ini Schneider Electric meluncurkan tantangan keberlanjutan internal dan ide inovasi, yang bertujuan untuk meningk