Industri shipping dan logistik Indonesia kini gencar melakukan transformasi digital. Pasalnya, Indonesia dikelilingi oleh 17.500 pulau dan 300 juta konsumen terhubung sudah terhubung secara digital. Hal ini pun menjadi peluang besar bagi perusahaan logistik.
Namun, pada saat yang sama, industri logistik masih
menghadapi tekanan krisis akibat Covid-19. Permintaan yang melonjak membuat
terjadi kemacetan di pelabuhan. Ada pula perubahan aturan tentang cara
mengemas, menangani, melacak, dan mengirim produk membuat perusahaan logistik
harus senantiasa melakukan perubahan.
Terlepas dari tantangan tersebut, beberapa perusahaan
melihatnya sebagai peluang dengan memanfaatkan teknologi digital dan data
pelanggan untuk menjadi perusahaan yang lebih cepat, lebih ramping, dan lebih
mudah beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan yang terus berubah.
Baca juga: Schneider Electric Luncurkan Sustainability Framework untuk Industri Data Center
Hal itu telah menginspirasi kolaborasi baru antara
perusahaan logistik dan perusahaan digital untuk bekerja sama mempercepat
perjalanan transformasi digital. Adapun transformasi digital tak melulu tentang
perubahan semata.
Transformasi digital juga tentang manusia dan bagaimana
menggunakan data, teknologi cerdas, serta analitik untuk mendapatkan proses kerja
yang lebih optimal. Menurut sebuah artikel pada laman Schneider Electric, terdapat tiga tips prioritas untuk memanfaatkan perjalanan
transformasi digital perusahaan.
1. Leadership
Transformasi digital memang terkadang menyakitkan. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk mendorong karyawan mempelajari keterampilan baru. Perusahaan juga perlu memastikan para pemimpin perusahaan untuk mencari solusi bagaimana perusahaan harus beroperasi di era digital.
Semua itu tidak akan berhasil jika para pemimpin tidak mendorong perubahan. Tidak peduli seberapa bagus teknologi perusahaan, karyawan juga memerlukan rencana manajemen perubahan.
Baca juga: Raih Sejumlah Pencapaian pada 2021 Jadi Modal Schneider Electric Tatap 2022 dengan Optimisme
Hal tersebut perlu didorong oleh pemimpin yang mengomunikasikan mengapa perubahan terjadi, memberikan pelatihan dan panduan untuk membantu karyawan beradaptasi, dan mendorong pengguna awal untuk mengedukasi manfaat penggunaan teknologi.
2. Dorong strategi bisnis
Perusahaan konsumen, seperti Amazon, menggunakan data untuk memprediksi
apa yang diinginkan pelanggan. Kabar baiknya, perusahaan logistik dan
pengiriman juga sudah memiliki semua data yang dibutuhkan untuk menciptakan
pengalaman luar biasa bagi pelanggan.
Namun, mereka membutuhkan keahlian teknologi dan analitik untuk
mengubah data tersebut menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Di situlah
kemitraan dengan pakar digital dapat membantu mereka menutup kesenjangan.
Baca juga: Biaya Listrik Jebol Moms? Coba Cek 5 Cara Ini biar Lebih Hemat Listrik
Mitra digital membawa pandangan segar dan ide-ide baru ke
industri logistik, membantu perusahaan mengungkap peluang tersembunyi dalam
data mereka, menerapkan teknologi analitik untuk mendorong strategi bisnis baru,
dan menggunakan data cuaca untuk memprediksi waktu pengiriman lebih akurat.
3. Data adalah kunci
Ketika perusahaan logistik menerapkan teknologi analitik
data, mereka dapat mengungkap insight
tersembunyi guna mendorong hasil bisnis lebih baik. Namun, insight ini tidak akan muncul begitu saja dari kumpulan data yang
ada.
Oleh karena itu, perusahaan bisa memanfaatkan teknologi cerdas, termasuk artificial intelligence dan machine learning untuk menemukan informasi yang relevan di lautan data. Teknologi-teknologi ini akan bekerja secara optimal melalui algoritma yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Komentar
Posting Komentar