Hai moms!
Masalah perubahan iklim sudah ada di depan mata. Ekosistem digital yang tangguh dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim ini. Selain itu, ekosistem digital juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sebagai tumpuan dalam pengembangan ekosistem digital, data center harus dikelola secara lebih efisien, cerdas, adaptif, dan berkelanjutan.
Berbicara tentang data center, Schneider Electric memperkirakan industri teknologi informasi (TI) akan mengonsumsi 8,5 persen listrik global pada 2035
Baca juga: Innovation Day 2021 Digelar secara Virtual, Schneider Electric Undang Pakar dan Ahli dari Seluruh Dunia
Selain itu, penggunaan energi oleh industri teknologi
informasi dan komputer (TIK) diprediksi akan membengkak menjadi 20,9 persen
dari total global pada 2025. Jumlah tersebut akan menyumbang sebanyak 5,5
persen dari emisi gas rumah kaca global.
Melihat prediksi-prediksi tersebut, upaya untuk memastikan
kelestarian lingkungan pun semakin lebih besar. Saat ini, telah banyak
perusahaan yang sadar dan mulai memperhatikan konsumsi karbon mereka dengan
cermat dan meminimalisasi beban mereka terhadap lingkungan.
Cluster President Schneider Electric Indonesia and Timor
Leste Roberto Rossi mengatakan, pelaku bisnis di Asia, termasuk Indonesia,
memiliki peluang untuk menjadi yang terdepan dalam aksi iklim.
“Elektrifikasi yang didukung oleh teknologi manajemen
digital memiliki potensi besar sebagai sumber energi bersih yang aman, andal,
dan berkelanjutan. Potensi ini dapat membantu memenuhi kebutuhan bisnis secara
bertanggung jawab tanpa mengorbankan masa depan,” kata Roberto pada Konferensi
Pers Innovation Day 2021 Schneider Electric, Rabu (16/6/2021).
Baca juga: UPS Canggih dari APC by Schneider Electric Ini Cocok buat Gamers di Rumah
Di Schneider Electric, keberlanjutan (sustainability) adalah inti dari bisnis. Adapun misi dari
perusahaan asal Prancis itu adalah menjadi mitra digital untuk keberlanjutan
dan efisiensi.
“Kami menunjukkan kepemimpinan dengan menjadi contoh dalam
operasional dan ekosistem kami sendiri. Adapun komitmen kami terhadap aspek
keberlanjutan ini telah mendapatkan pengakuan oleh Corporate Knights. Pada
penghargaan tersebut, Schneider Electric menempati posisi pertama dalam 2021
Global 100 Most Sustainable Corporations,” jelas Roberto.
Atas dasar itu, Schneider Electric mengajak para pemimpin dari seluruh dunia dan lintas industri untuk bersama-sama membangun ekosistem digital yang tangguh dan berkelanjutan pada acara Innovation Day: Sustainable Digital Transformation Indonesia 2021.
Baca juga: 6 Cara Jaga Keamanan Jaringan Rumah dan Perangkat Pintar Moms
Acara ini akan menampilkan jajaran pembicara lokal dan internasional, termasuk konservasionis dan polar adventurer Robert Swan, analis digital dan antropolog Brian Solis, penulis dan dosen di Universitas Oxford Rachel Botsman, Executive Vice President of Secure Power Schneider Electric Pankaj Sharma, dan VP Datacenter Ecosystem Solution PT Sigma Cipta Caraka Eugene Johannes Siagian.
Schneider Electric akan berbagi
wawasan tentang bagaimana data center
masa depan mengakomodasi permintaan pasar yang meningkat.
Adapun empat bidang
utama yang harus ditingkatkan, yakni dari sisi keberlanjutan (bagaimana data center dapat mengakomodasi kebutuhan
pengelolaan data di seluruh rantai pasok) dan efisiensi (pemanfaatan sensor
cerdas, menambahkan lebih banyak layanan digital dan kemampuan remote monitoring untuk mendorong alur
kerja yang lebih efisien).
Kemudian, fleksibilitas (menyesuaikan desain, implementasi,
dan layanan dengan kebutuhan saat ini dan masa depan) serta ketahanan (menerapkan
predictive analytic untuk menghemat,
mencegah downtime, dan
mengoptimalisasi masa pakai peralatan).
Dalam acara virtual tersebut, Schneider Electric juga akan
memperkenalkan dua solusi terbarunya ke pasar Indonesia yang semakin memperkuat
strategi digital customer dalam
membangun data center yang lebih
tangguh dan berkelanjutan:
1. EcoStruxure Micro
Data Center 43U
Produk ini menawarkan kapasitas terbesar di lini micro data center komersial dan kantor
perusahaan. EcoStruxure Micro Data Center 43U dapat dipantau dari jarak jauh
dengan EcoStruxure IT Software and Digital Services.
Produk ini disinyalir dapat menghemat biaya capital expenditure (Capex) hingga 48
persen dan biaya field engineering sebesar 40 persen.
Selain itu, EcoStruxure Micro Data Center 43U diprediksi adapt
mengurangi biaya perawatan sebesar 7 persen. Produk ini bisa digunakan pada
segmen perbankan, financial services,
retail, healthcare, pemerintahan, and lembaga pendidikan.
2. Galaxy VL - UPS Compact
Galaxy VL - UPS Compact menawarkan efisiensi hingga 99
persen dalam mode ECOnversion. Infrastruktur ini juga menawarkan return on investment (ROI) dalam
kurun waktu dua tahun untuk data
center skala menengah dan besar, fasilitas komersial, serta industri.
Dari segi rancangan, Galaxy VL - UPS Compact dapat disesuaikan
untuk kebutuhan bisnis dengan meminimalisasi biaya kepemilikan.
Selain itu, Galaxy VL - UPS Compact juga dilengkapi dengan fitur Live Swap. Dengan fitur desain sentuh yang aman ini, proses penambahan atau penggantian modul daya saat uninterruptible power supply (UPS) dalam keadaan online tidak akan mengalami downtime.
Komentar
Posting Komentar