Langsung ke konten utama

Innovation Day 2021 Digelar secara Virtual, Schneider Electric Undang Pakar dan Ahli dari Seluruh Dunia

Schneider Electric gelar Innovation Day 2021 secara virtual

Hai moms!

Pertumbuhan bisnis dan ketahanan operasional di era masa kini dipengaruhi oleh digitalisasi. Dalam penggunaannya, digitalisasi harus menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan (sustainability).

Salah satu tonggak utama yang berperan besar dalam ekosistem digital adalah data center. Membangun data center yang tangguh dan sustainable merupakan wujud masa depan yang lebih pintar, efisien, adaptif, serta ramah lingkungan.

Executive Vice President of Secure Power Schneider Electric Pankaj Sharma mengatakan, digitalisasi memberdayakan perusahaan untuk lebih unggul, kompetitif, dan berkembang di era normal baru. Ia mengakui bahwa potensi digitalisasi sangat luar biasa, terutama dengan dampak positif yang diberikan kepada lingkungan.  

Baca juga: UPS Canggih dari APC by Schneider Electric Ini Cocok buat Gamers di Rumah

“Saat ini, aspek keberlanjutan sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Dengan strategi yang tepat, digitalisasi dapat mendorong pertumbuhan bisnis sekaligus meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan,” kata Pankaj.

Business Vice President of Secure Power Schneider Electric Indonesia sependapat dengan itu. Ia mengatakan, perjalanan menuju keberlanjutan dimulai dengan digitalisasi. Para pemimpin bisnis dan teknologi informasi perlu melihat ini sebagai bagian dalam strategi bisnisnya untuk membangun ketahanan bisnis.

“Dengan digitalisasi yang menerapkan prinsip sustainability, perusahaan memungkinkan untuk mencapai tujuan net-zero energy dan net-zero carbon. Target ambisius ini tidak hanya dijadikan sebagai indikator dari sebuah bisnis yang sustain, tetapi juga menjadi indikator sebuah bisnis yang cerdas,” kata Yana.

Baca juga: 6 Cara Jaga Keamanan Jaringan Rumah dan Perangkat Pintar Moms

Guna mendukung upaya tersebut, Schneider Electric akan menggelar acara bincang bisnis bertajuk Innovation Day: Sustainable Digital Transformation Indonesia 2021 pada Kamis, (17/6/2021).

Pada Innovation Day 2021, Schneider Electric akan menghadirkan konservasionis dan polar adventurer Robert Swan, analis digital dan antropolog Brian Solis, penulis dan dosen di Universitas Oxford Rachel Botsman, serta Executive Vice President of Secure Power Schneider Electric Pankaj Sharma.

Adapun sejumlah topik yang akan dibahas meliputi:

  1. Bagaimana memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam rangka membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan tangguh.
  2. Membangun kepercayaan melalui transformasi digital.
  3. Peran para sustainability leader untuk menjaga perusahaan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.

Di acara tersebut, Schneider Electric juga akan meluncurkan dua solusi terbarunya yang memperkuat strategi digital perusahaan dalam membangun data center lebih tangguh dan berkelanjutan.

Selain itu, terdapat berbagai sesi praktis yang membahas tentang cara menerapkan solusi masa depan. Akan ada juga sesi breakout dan peluang untuk membangun jejaring bisnis bagi para profesional teknologi informasi, data center, penyedia solusi teknologi informasi, manajer fasilitas, konsultan, dan kontraktor listrik.

Baca juga: 5 Langkah Perusahaan Dukung Upaya Transformasi Digital

Tidak hanya itu, terdapat pula sesi diskusi panel dengan Telkomsigma yang akan membagikan wawasan mengenai strategi perusahaan dalam membangun data center yang tangguh dan berkelanjutan. Telkomsigma juga akan berbagi pandangan mengenai cybersecurity dan strategi perusahaan dalam menjamin keamanan data penggunanya.

Untuk mengikuti Innovation Day 2021, silakan melakukan registrasi dengan mengakses laman berikut. Acara ini tidak dikenai biaya apa pun alias gratis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da