Hai moms!
Bagi perusahaan di berbagai lini industri, pemulihan ekonomi jadi peluang untuk
mempercepat upaya transformasi digital dan mewujudkan kemajuan teknologi yang
direncanakan selama bertahun-tahun dalam hitungan bulan.
Berdasarkan Forbes Insights 2020, sebanyak 80
persen CEO yang disurvei mengatakan bahwa Covid-19 mempercepat digitalisasi operasi mereka.
Sementara itu, 64 persen mengatakan bahwa pandemi mempercepat pembuatan model
bisnis digital baru dan aliran pendapatan.
Baca juga: Begini Target dan Program Baru Schneider Electric dalam Strategi Keberlanjutannya
Dengan peralihan ke digital, para pemimpin industri dapat menciptakan masa depan yang lebih maju secara teknologi dan mengutamakan digital untuk generasi berikutnya. Berikut adalah 5 langkah yang bisa perusahaan lakukan untuk mewujudkan upaya tersebut.
1. Digitalisasi supply chain
Seluruh rantai pasokan atau supply chain dapat dioperasikan dalam ekosistem terpadu yang sepenuhnya digital. Ambil contoh salah satu perusahaan yang fokus pada automasi dan energi, Schneider Electric.
Schneider Electric kerap menghubungkan pemasok, pelanggan, dan mitra secara end-to-end. Perusahaan asal Prancis ini juga menghadirkan visibilitas dan kecerdasan yang lebih baik ke setiap proses mereka.
Alhasil, langkah tersebut memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan operasi, memprediksi gangguan, dan mencegah kegagalan.
2. Automasi untuk
optimalisasi
Berkat inovasi teknologi di berbagai sektor, pendekatan baru
untuk manajemen energi semakin memungkinkan untuk dilakukan. Perusahaan pun
bisa mengubah model operasionalnya dari sistem jaringan terpusat tradisional ke
model inovatif yang saling terhubung (terdesentralisasi).
Guna mewujudkan potensi penuhnya, jaringan terdistribusi tersebut
bisa menggunakan proses automasi.
Baca juga: Rumah Sakit Ingin Menjadi Smart Hospital? Perencanaan Digitalisasi Infrastuktur Adalah Koentji!
Industri pun perlu membangun akses ke seluruh jaringan energi untuk membantu mengoptimalkan biaya selama siklus hidup pabrik dengan memperpendek masa produksi dan mengurangi jejak karbonnya. Ini adalah the next generation dari manajemen energi automasi.
3. Sinkronisasi pekerja dan teknologi
Langkah selanjutnya yang bisa industri lakukan adalah
menyatukan pekerja, prosesnya, dan asetnya untuk menciptakan lingkungan kerja
digital yang kolaboratif dan fokus pada pertumbuhan.
Untuk mewujudkannya, industri membutuhkan standardisasi dan
integrasi, peningkatan kapabilitas sumber daya manusia (SDM), teknologi yang
mumpuni, pengawasan dan tata kelola data center yang terencana, serta sistem keamanan yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
4. Koneksi cloud
Teknologi cloud memberikan daya komputasi tak terbatas yang lebih efisien dan efektif daripada fasilitas hosting. Cloud juga bisa menjadi perangkat untuk meningkatkan kinerja dan memberikan wawasan kepada sistem operasional perusahaan. Kuncinya ada pada koneksi, bukan migrasi.
Baca juga: Tingkatkan Pelayanan, Rumah Sakit Zaman Sekarang Harus Manfaatkan Platform Digital
Dari lantai pabrik hingga ruang kontrol, ribuan titik akhir menghasilkan data yang sangat penting sepanjang waktu. Dengan menghubungkan titik akhir tersebut ke ruang kontrol berbasis cloud, industri mendapatkan akses langsung ke artificial intelligence (AI), machine learning, dan sumber daya teknologi lainnya untuk memaksimalkan big data.
5. Perkuat cyber security
Meskipun disebutkan terakhir dalam perjalanan transformasi
lima langkah, cyber security atau
keamanan siber merupakan elemen terpenting.
Dengan operasi industri yang menghadapi ribuan upaya
penyusupan dunia maya setiap harinya, pengelolaan risiko keamanan siber menjadi
dasar dari setiap strategi digital dan matriks manajemen risiko.
Jika ingin melindungi dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan, perusahaan pun perlu secara proaktif mengelola risiko dunia maya mereka di seluruh siklus hidup operasi.
Komentar
Posting Komentar