Langsung ke konten utama

Tingkatkan Pelayanan, Rumah Sakit Zaman Sekarang Harus Manfaatkan Platform Digital

rumah sakit perlu gunakan teknologi IoT dari Schneider Electric

Hai moms, selamat datang di dunia digital. 

Tau gak sih, berkat teknologi digital, banyak sektor industri yang mengalami perubahan masif, baik dari segi produksi, operasional, maupun distribusi. Dunia kesehatan jadi salah satunya.

Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) dr Kuntjoro Adi Purjanto, M Kes mengatakan, sekitar 15 juta orang Indonesia sudah menggunakan aplikasi untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit.

Baca juga: Schneider Electric, Mitra Strategis untuk Wujudkan Making Indonesia 4.0

Namun, fungsi digital yang digunakan sekarang ternyata belum sampai pada ujungnya, melainkan hanya awal dari sebuah smart system.

Pasalnya, kehadiraan teknologi dalam dunia kesehatan harus melengkapi tujuh indikator mutu dari World Health Organization (WHO).

Pertama, semua keputusan strategis terkait pengembangan rumah sakit harus efektif menggunakan evidence-based.

Kedua, safe. Kehadiran teknologi dapat membantu meningkatkan mutu keselamatan bagi tenaga kesehatan, pasien, dan lingkungan rumah sakit.

Ketiga adalah people center care. Harapannya, tidak ada tembok yang menyekat hubungan rumah sakit dan publik.

Keempat, kehadiran teknologi digital dapat menghemat waktu.

Kelima, digitalisasi membawa keadilan atau equitable bagi semua masyrakat dunia.

Keenam, digitalisasi harus membantu integrasi antarunit. Jadi, kolaborasi dapat dilakukan dengan lebih efektif.

Ketujuh adalah efisien. Dengan kehadiran kecerdasan teknologi, semua proses penanganan di rumah sakit harus jadi lebih efisien.

Country Segment Business Leader, Healthcare, and Real Estate Schneider Electric Indonesia Ferry Kurniawan mengatakan, digitalisasi juga dapat meningkatkan produktivitas staf dan meningkatkan profitabilitas rumah sakit. 

Oleh karena itu, rumah sakit dapat memanfaatkan teknologi digital yang andal, seperti EcoStruxure for Healthcare dari Schneider Electric.

Baca juga: Upaya Schneider Electric Buka Akses Energi untuk Semua Orang...

Ferry menjelaskan, EcoStruxure for Healthcare didesain dengan sistem platform terbuka berbasis internet of things (IoT) untuk mendorong transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi.

Platform EcoStruxure itu juga memberikan visibilitas dan kontrol terhadap seluruh infrastruktur rumah sakit melalui real-time monitoring, mobile insight, kemampuan digital twin, dan manajemen risiko yang proaktif.

Dari segi efektivitas, EcoStruxure for Healthcare dapat meningkatkan daya uptime listrik hingga 15 persen, meningkatkan keamanan aset sampai 20 persen, serta mengoptimalkan kinerja jaringan listrik dan mengurangi troubleshooting listrik sampai 20 persen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da