Langsung ke konten utama

Mewujudkan Smart Building dengan Integrasi Manajemen Energi dan Digital Bangunan

Pengelolaan smart building untuk efisiensi operasional gedung

Hi moms!

Pengelola bangunan di era digital membutuhkan manajemen energi untuk mewujudkan operasional yang lebih efisien dan mendorong pengurangan penggunaan emisi karbon dalam skala besar.

Inilah pentingnya solusi bangunan pintar atau smart building. Dalam skala yang lebih luas, bangunan yang dikelola secara digital juga bisa mendapatkan analitik data secara real-time.

Data tersebut memungkinkan pembuat keputusan atau pengelola gedung membuat pilihan berdasarkan informasi yang akurat guna meningkatkan keberlanjutan, efisiensi, dan ketahanan bangunan, sekaligus memberikan pengalaman yang lebih baik bagi penghuni.

Baca juga: Schneider Electric Berkomitmen Atasi Krisis Energi, Ekonomi, dan Iklim

Namun, saat ini masih terdapat kesenjangan tentang bagaimana industri real estate dapat mengintegrasikan data dan solusi digital untuk mencapai target sustainability dan menciptakan smart building yang terhubung.

Pada dasarnya, saat ini telah banyak tersedia solusi pengelolaan smart building. Salah satunya adalah EcoStruxure Building yang dimiliki oleh Schneider Electric.

Pada EcoStruxure Building, Schneider Electric memiliki teknologi connected room solution yang terhubung dengan internet of things (IoT) dan big data.

Baca juga: 3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri

Pengelolaan bangunan secara real-time tersebut membuat pengelolaan energi menjadi lebih efisien dan pada ujungnya bisa menghemat biaya operasional.

Kabar baiknya, EcoStruxure Building milik Schneider Electric juga mendapatkan akreditasi dari lembaga sertifikasi konektivitas digital global, WiredScore, dengan kategori “Solusi Terakreditasi”.

Akreditasi tersebut memungkinkan Schneider Electric dapat menyelaraskan teknologinya dengan panduan sertifikasi global SmartScore untuk mendukung perusahaan atau bisnis di berbagai sektor industri memenuhi standar bangunan pintar modern mereka.

Baca juga: Upaya Transformasi Jaringan Listrik Pintar di Indonesia

VP of Digital Energy at Schneider Electric Kas Mohammed mengatakan, akreditasi WiredScore menjadi upaya berkelanjutan Schneider Electric dalam menghadirkan solusi digital cerdas yang memungkinkan bisnis menciptakan bangunan cerdas, hijau, dan sehat.

“Kami bersemangat memulai perjalanan dengan WiredScore dan menjadikan EcoStruxure. Inisiatif ini merupakan langkah maju dalam membantu klien kami memahami nilai manfaat yang dapat diberikan oleh investasi mereka dalam teknologi digital,” kata Kas dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (25/11/2022).

Kemitraan dan berbagi pengetahuan, lanjutnya, memiliki peran penting untuk mencapai tujuan sustainability.

Baca juga: Inisiatif Schneider Electric dalam Program Partnering for Sustainability

Founder & CEO WiredScore Arie Barendrecht mengamini pernyataan tersebut. Pihaknya kini merasa bersemangat untuk membangun jembatan antara real estate dan teknologi.

“Sejak meluncurkan SmartScore–sertifikasi gedung pintar kami–pada 2021, kami menyadari bahwa 'pintar' selalu menjadi subjek yang tidak jelas untuk industri real estate. Banyak yang terus mencari panduan tentang cara mengimplementasikan gedung pintar, penyedia solusi apa yang dapat digunakan, dan bahkan apa arti 'pintar' itu sendiri. Kami yakin bahwa penawaran Solusi Terakreditasi kami akan membantu pelaku industri menemuka cara sukses mewujudkan gedung pintar,” jelas Arie.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da