Langsung ke konten utama

Apa Itu Microgrid dan Bagaimana Manfaatnya terhadap Efisiensi Energi?

Solusi microgrid dari Schneider Electric

Hai moms!

Ketahanan kunci infrastruktur inti seperti daya listrik yang stabil sering kali menentukan penguasaan pangsa pasar. Untuk alasan ini, semakin banyak pengelola gedung yang mempertimbangkan jaringan mikro atau microgrid.

Banyak pemangku kepentingan perusahaan dan industri menyadari bahwa memiliki fasilitas pembangkit listrik microgrid yang lebih dekat dengan bangunan membuat biaya lebih terjangkau, fleksibel, dan berkelanjutan.

Baca juga: Smart Living, Gaya Hidup Masyarakat di Era Disrupsi

Sistem automasi microgrid juga menjadi jauh lebih canggih dan dapat beroperasi dengan jaringan tradisional sebagai sumber daya cadangan yang bersih. Hal ini tentu berlawanan dengan generator diesel dan gas yang mengandalkan bahan bakar fosil.

Saat ini, ada beberapa alasan bagi perusahaan untuk mempertimbangkan pemanfaatan microgrid sebagai sumber energi

1. Microgrid membantu produktivitas perusahaan

Salah satu perusahaan di Australia, yakni South Australian Produce Market (SAPM), menggunakan jaringan microgrid untuk melindungi mata pencaharian petani dan mengurangi biaya tagihan energi secara keseluruhan.

SAPM menjalankan fasilitas gudang berpendingin besar yang menyimpan banyak produk pertanian.

Baca juga: Konsep Hunian Smart Living Jadi Tren, Schneider Electric Hadirkan Schneider Living Space

Sebelum penerapan microgrid, pemadaman listrik di seluruh negara bagian di Australia Selatan menyebabkan hilangnya pendapatan yang signifikan. Penyebabnya adalah terjadi pembusukan sayuran di gudang karena alat pendingun tidak beroperasi.

SAPM juga menggunakan energi matahari untuk memberi daya pada fasilitas gudang berpendingin mereka dan menggunakan baterai untuk menyimpan energi ekstra yang mereka hasilkan. Adapun microgrid yang mereka miliki dikelola oleh Schneider Electric melalui EcoStruxure Microgrid Advisor.

2. Microgrid dukung energi bersih

Schneider Electric, melalui AlphaStruxure, merupakan salah satu penyedia solusi Energy-as-a-Service (EaaS). AlphaStruxure baru-baru ini mengumumkan kesepakatan untuk menyebarkan microgrid terintegrasi dan infrastruktur pengisian bus listrik di negara bagian Maryland, Amerika Serikat.

Baca juga: Dukung Transformasi Digital, Perusahaan Bisa Manfaatkan Data Center Modular

Proyek microgrid depot bus listrik tersebut adalah contoh yang bagus bagaimana teknologi microgrid dapat mendukung lingkungan dalam efisiensi energi. Proyek ini setidaknya mentransformasi 44 bus yang beralih dari mesin bertenaga diesel ke listrik.

3. Microgrid penuhi kebutuhan masyarakat

Sebuah utilitas di salah satu negara bagian di Amerika Serikat sekarang mulai menempatkan jaringan microgrid di beberapa lokasi untuk memastikan keandalan catu daya di wilayah setempat.

Upaya itu tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan masyarakat akan sumber daya listrik, tetapi juga membuktukan bahwa teknologi microgrid dapat digunakan untuk membantu meningkatkan keperluan energi non-fosil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da