Langsung ke konten utama

Dukung Transformasi Digital, Perusahaan Bisa Manfaatkan Data Center Modular

data center modular dari Schneider Electric

Hi moms!

Data center modular prefabrikasi telah hadir setidaknya sejak satu dekade yang lalu. Teknologi ini menawarkan alternatif yang lebih cepat, hemat biaya, dan skalabel dibandingkan data center tradisional.

Data center modular adalah pilihan yang semakin menarik karena skalabilitasnya yang mudah. Selain itu, sudah banyak produsen data center modular yang juga menyediakan layanan cloud hyperscale untuk mendukung data center all-in-one.

Baca juga: Moms, Ini Cara Mewujudkan Rumah yang Efisien dan Hemat Energi

Berikut adalah beberapa faktor utama di balik lonjakan data center modular prefabrikasi dan bagaimana faktor-faktor tersebut membantu ekspansi cepat pada pasar data center.

1. Transformasi digital

Transformasi digital adalah salah satu pendorong utama data center modular all-in-one karena banyak perusahaan, sekolah, fasilitas kesehatan, penyedia colocation, dan hyperscaler mencoba untuk memenuhi permintaan untuk mendukung proses digitalisasi.

2. Diandalkan di berbagai wilayah

Data center modular prefabrikasi juga diminati oleh militer dan perusahaan yang bekerja di daerah terpencil dan terluar. Mereka membutuhkan sistem data center yang kukuh dan andal di lingkungan yang jauh dari jangkauan jaringan pusat.

3. Permintaan konsumen

Pertumbuhan media sosial, aplikasi game, dan layanan media streaming telah menciptakan permintaan akan kapasitas cloud yang tumbuh secara eksponensial. Penyedia layanan cloud yang menghosting aplikasi konsumen ini berlomba untuk membangun jejak data center global mereka secepat mungkin.

4. Network edge

Perusahaan menerapkan teknologi sensor di network edge atau jaringan tepi di berbagai industri vertikal, termasuk manufaktur dan ritel.

Untuk mengurangi biaya bandwidth dan menghindari masalah latensi, perusahaan pun berusaha memproses data internet of things (IoT) mereka sedekat mungkin dengan tempat pembuatannya. Itu berarti, data center modular prefabrikasi dibutuhkan di setiap pabrik manufaktur atau lokasi ritel.

5. Keberlanjutan data center modular

Saat ini, banyak penyedia jasa data center modular yang berlomba menghadirkan teknologi terbaik. Salah satunya adalah perusahaan asal Prancis, Schneider Electric yang saat ini sedang berfokus pada keberlanjutan di seluruh proses pembangunan data center modular.

Sebagai informasi, Schneider Electric telah membuat 90 persen suku cadang data center modular untuk mengurangi pemborosan, mengoptimalkan efisiensi, dan mengurangi jejak karbon pada data center.

Baca juga: Bagaimana AI Mendukung Keberlanjutan dalam Industri?

Selain itu, Schneider Electric juga memiliki kemampuan untuk mengontrol rantai pasokannya untuk memaksimalkan efisiensi dan memastikan bahwa produk data center modular diproduksi secara berkelanjutan.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai data center modular, moms bisa mengunjungi laman resmi Schneider Electric.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da