Digitalisasi dalam industri telah banyak mengadopsi aplikasi berbasis cloud dan artificial intelligence (AI). Bisa dibilang, disrupsi teknologi menjadi salah satu faktor dalam mencapai transformasi digital.
Prasyarat untuk tren integrasi besar ini adalah digitalisasi. Digitalisasi memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan situs mereka dan seluruh rantai pasokan untuk mendapatkan visibilitas dan kontrol yang lebih baik atas kinerja sebuah sistem.
Digitalisasi juga meningkatkan efisiensi kinerja dan memfasilitasi transisi energi. Peluang untuk mendorong keberlanjutan terletak pada penerapan berbagai teknologi digital. Kesinambungan bisnis dan terobosan masa depan di seluruh industri bergantung pada pemanfaatan teknologi guna mengatasi berbagai tantangan.
Baca juga: Sambut Hari Perempuan Internasional, Schneider Electric Bagikan Kisah Pemimpin Perempuan
Teknologi AI pun punya peran tersendiri. Selain cerdas, teknologi AI juga harus bermanfaat. Dengan prinsip ini, AI perlu dibangun dan diterapkan untuk menghasilkan data yang berkontribusi meningkatkan pengambilan keputusan, produktivitas, dan efisiensi untuk bisnis dan industri.
Perlu diketahui, bisnis tidak hanya mengenai tantangan
rantai pasokan dan kekurangan kompetensi tenaga kerja. Industri juga dituntut untuk
memikul tanggung jawab pengurangan emisi karbon.
Semua itu mendorong industri untuk merespons dengan merencanakan
kembali lanskap bisnis mereka. Mereka tahu bahwa meletakkan dasar untuk bisnis
yang berkelanjutan melalui transisi energi dengan AI sebagai enabler adalah cara mengatasi tantangan dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan iklim.
Baca juga: Moms, Ini Cara Mewujudkan Rumah yang Efisien dan Hemat Energi
Transisi energi bisa cepat, jika dikoordinasikan, untuk
mencapai tujuan net-zero. Namun, transisi
ini membutuhkan investasi yang signifikan dan AI dapat berkontribusi secara
substansial untuk mempercepat transisi energi yang andal serta berbiaya rendah.
Bagi Schneider Electric, tujuan tersebut dapat diraih dengan
menghadirkan perangkat lunak dan layanan inovatif dalam membantu perusahaan
lain dalam mewujudkan integrasi automasi perangkat lunak berbasis data.
Berdasarkan agenda keberlanjutan serta kebutuhan untuk
mempercepat dekarbonisasi dan meningkatkan efisiensi, energi dan automasi perlu
berjalan dalam lingkungan data yang sama.
Baca juga: Dukung Net Zero Emission, Perusahaan Bisa Manfaatkan Edge Computing
Integrasi itu terbukti memberikan manfaat langsung berupa
penghematan Capex perusahaan hingga 20 persen, penghematan penggunaan energi
proses hingga 10 persen, pengurangan waktu henti hingga 15 persen, dan
peningkatan profitabilitas hingga 3 persen.
Kebutuhan untuk mendorong keberlanjutan dan efisiensi di tingkat perusahaan menjadikan manajemen perusahaan lebih terintegrasi.
Sumber daya dan data yang dulunya dikelola di masing-masing lokasi, kini terintegrasi dan dikelola di pusat operasi terpadu dengan tujuan untuk menghemat Capex serta mencapai keberlanjutan di samping meningkatkan efisiensi.
Komentar
Posting Komentar