Langsung ke konten utama

Sambut Industri 4.0, System Integrator Harus Punya Sertifikasi Industrial Edge Computing

Seorang teknisi perempuan sedang membetulkan mesin dan listrik

Hai moms!

Perusahaan global terkemuka dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric mengadakan sertifikasi Industrial Edge Computing untuk mendukung system integrator memperkuat keahliannya terkait penerapan dan integrasi edge computing sebagai bagian dari kebutuhan transformasi digital industri. 

Adapun sertifikasi tersebut terbuka untuk semua system integrator dan dapat mendaftar melalui mySchneider Personalized ExperienceBusiness Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Yana Achmad Haikal mengatakan, penerapan edge computing di sektor industri diperkirakan akan terus meningkat.

Baca juga: Solusi Transparansi dan Efesiensi Smart Water Management di Indonesia

Sebab, efektivitas edge computing dapat mengurangi latensi dan menghadirkan kecepatan serta ketahanan untuk mendukung automatisasi, kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan teknologi Industri 4.0.

“Untuk mengambil peluang tersebut, system integrator perlu memberikan jaminan kompetensi guna memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. Hal inilah yang melatarbelakangi inisiatif Schneider Electric dalam menyediakan pelatihan dan sertifikasi terkait Industrial Edge Computing yang mencakup pengetahuan terkait edge computing, manfaat bagi sektor industri, cara pengimplementasiannya, dan faktor lain yang perlu diperhatikan. Para system integrator juga akan memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai solusi dan layanan edge computing dari Schneider Electric,” kata Yana.

Baca juga: Usaha Berkelanjutan Schneider Electric Buahkan Hasil Penghargaan Sebagai Great Place To Work

Pelatihan dan sertifikasi Industrial Edge Computing dilakukan secara online. Peserta nantinya bisa memilih jadwal secara fleksibel untuk mengikuti pelatihan. Di akhir kurikulum, peserta pelatihan akan mengikuti ujian untuk dapat memperoleh sertifikasi.

System integrator yang telah tersertifikasi juga akan dapat menikmati berbagai fasilitas, dukungan teknis, dan jaringan kemitraan dari Schneider Electric. Salah satunya, mendapatkan akses langsung ke Local Edge Configurator Schneider Electric melalui portal mySchneider.

Konfigurator tersebut memungkinkan pengguna merancang solusi komputasi canggih dengan infrastruktur fisik, manajemen, layanan, dan keamanan fisik terbaik di kelasnya.

Baca juga: Ini Alasan Bank Digital Harus Menggunakan Teknologi Prefabricated Data Center dari Schneider Electric

Melalui konfigurator, system integrator dapat mengakses desain referensi industrial edge computing, meliputi solusi lengkap yang telah dikonfigurasi sebelumnya yang semua komponennya telah diuji dan divalidasi.

Selain itu, Schneider Electric juga menyediakan platform kolaborasi Schneider Electric Exchange untuk menyatukan para inovator dan pakar digital serta menyediakan sumber daya teknologi melalui API, wawasan terkait data, software development kit (SDK), akses jaringan ke komunitas, dan digital marketplace.

Komunitas system integrator juga dapat berinteraksi dengan calon mitra dan klien, mendemonstrasikan keahliannya serta terlibat langsung dengan para pakar di dalam Industrial Edge Computing Forum yang dapat diakses di Schneider Electric Exchange.

Baca juga: Lewat Ecostruxure Resource Advisor, Schneider Electric Kembangkan Strategi untuk Atas Masalah Iklim

“Membangun ekosistem kemitraan global yang melibatkan system integrator bersertifikat dalam teknologi operasional dan teknologi informasi, penyedia layanan, dan distributor menjadi salah satu kekuatan Schneider Electric," ujar Yana.

Melalui ekosistem itu, kolaborasi dapat tercipta dengan memanfaatkan platform terbuka yang memungkinkan sektor industri memaksimalkan pemanfaatan teknologi industri 4.0 untuk meningkatkan ketahanan dan kelincahan operasional.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da