Langsung ke konten utama

Solusi Transparansi dan Efesiensi Smart Water Management di Indonesia

Teknologi smart water management dari Schneider Electric

Hai moms!

Pemanfaatan energi bersih dan digitalisasi menjadi salah satu cara yang bisa diterapkan untuk mewujudkan pengelolaan air yang ramah lingkungan. Dengan cara ini, sektor industri air minum dapat meningkatkan ketahanan operasional, menurunkan emisi karbon, dan menjaga keberlanjutan ketersediaan air bersih.

Perusahaan global terkemuka dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan automasi Schneider Electric pun bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam memanifestasikan proses transformasi menuju Smart Water Management.

Baca juga: Sekarang Eranya Electricity 4.0, Saatnya Manfaatkan Digitalisasi untuk Kurangi Emisi Karbon

Dalam kolaborasi itu, Schneider Electric akan menjadi mitra strategis dalam mengembangkan solusi terintegrasi dan berbagi pengetahuan serta pengalaman yang relevan untuk diterapkan di Indonesia.

Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Hedi Santoso mengatakan, kontribusi terbesar inefisiensi di sektor air adalah konsumsi listrik dan pemborosan air akibat kebocoran pipa yang tidak terdeteksi.

Sekitar 4 persen konsumsi listrik secara global berasal dari sektor air. Kemudian, sekitar 25-35 persen air hilang pada saat operasi pemompaan dan distribusi di dalam pipa, sebelum akhirnya sampai di tempat konsumen.

Baca juga: Schneider Electric: Indonesia Dapat Mengambil Peran Lebih Besar dalam Pengadaan Energi Terbarukan

“Untuk mengatasi permasalahan itu, dibutuhkan transparansi aset air di seluruh jaringan operasional dan distribusi guna meningkatkan visibilitas dalam pengambilan keputusan tepat berbasis data real-time,” ujar Hedi dalam bincang media Schneider Electric bertema Roadmap Indonesia Menuju Smart Water Management, Selasa (24/8/2021).

Upaya tersebut, tambah Hedi, dapat dilakukan dengan pemanfaatan sensor, artificial intelligence (AI), digital-twin, dan analisis prediktif dengan platform terbuka.

Komitmen Schneider Electric terhadap aspek keberlanjutan (sustainability) pun dibuktikan dengan pengembangan solusi pengelolaan energi dan automasi berbasis lingkungan, EcoStruxure for Water and Wastewater.

Baca juga: 3 Langkah Strategis Industri Mamin Penuhi Kepercayaan Konsumen

Solusi EcoStruxure for Water and Wastewater terbukti dapat mengurangi konsumsi energi hingga 30 persen serta meningkatkan efisiensi operasional pada instalasi pengolahan air dan jaringan distribusi air hingga 25 persen.

Selain itu, EcoStruxure for Water and Wastewater juga diklaim dapat mengurangi total biaya kepemilikan (TCO) aset hingga 20 persen.

Istimewanya, solusi tersebut memungkinkan perusahaan pengelolaan air memonitor data secara real-time dari berbagai aplikasi yang dapat dibagikan dengan berbagai departemen perusahaan.

Baca juga: Cara Membuat Dinding Rumah Tampil Stylish dengan Biaya Murah

Platform itu juga memungkinkan peningkatan kinerja operasional lebih cepat, kontrol kualitas lebih ketat, konsumsi energi dan bahan baku yang lebih rendah, pemeliharaan lebih baik, serta meningkatkan profitabilitas perusahaan.

“Arsitektur EcoStruxure for Water and Wastewater telah membantu klien kami di lebih dari 150 negara untuk menghasilkan air berkualitas tinggi, melakukan purifikasi air limbah yang berkelanjutan, dan efisiensi operasional,” jelas Hedi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da