Langsung ke konten utama

Kurangi Tingkat Risiko Operasional Pabrik dengan Teknologi EcoStruxture Triconex Safety View

EcoStruxture Triconex Safety View dari Schneider Electric

Dalam operasional industri, perusahaan dituntut menerapkan sistem keselamatan dan keamanan yang andal. Sistem keselamatan dalam operasional industri perlu dirancang untuk membantu mencegah terjadinya kondisi berbahaya.

Selain itu, sistem keselamatan juga menjadikan area pabrik sebagai tempat yang aman. Sistem ini harus selalu dalam keadaan aktif, mengingat perannya begitu vital dalam melindungi pekerja, aset, kegiatan produksi, dan lingkungan.

Baca juga: Biar Tamu Merasa Aman dan Nyaman, Hotel Harus Gunakan Teknologi Ini

Dalam kegiatan operasional, ada kemungkinan terjadi suatu bahaya dan bypass perlu diterapkan atau alarm tanda bahaya perlu ditekan.

Hal itu secara langsung berhubungan dengan tingkat risiko operasional dan keselamatan pabrik yang mencakup keselamatan staf serta kegiatan produksi. Jika masalah terus berlanjut, dampaknya akan semakin luas terhadap profit perusahaan.

Perusahaan global terkemuka dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric, sadar akan hal tersebut. Oleh karena itu, Schneider Electric menyempurnakan teknologi EcoStruxureTriconex Safety View

Dengan pembaruan tersebut, EcoStruxure Triconex Safety View memiliki perangkat lunak manajemen alarm dan bypass pertama yang memperoleh sertifikasi ganda untuk keselamatan dan cybersecurity di industri.

Perangkat lunak tersebut telah memperoleh sertifikasi TÜV Rheinland sebagai Security Level 1 (SL1) sesuai dengan IEC 62443-4-2 dan Systematic Capability 3 (SC3) sesuai dengan IEC 61508 untuk digunakan dalam aplikasi terkait keselamatan hingga tingkat Safety Integrity Level 3 (SIL3).

Hal itu berarti, EcoStruxure Triconex Safety View telah memenuhi persyaratan ketat untuk keselamatan, keamanan siber, pengurangan risiko, dan operasional berkelanjutan untuk sektor minyak serta gas, penyulingan, petrokimia, listrik, dan industri berisiko tinggi lainnya.

Manajemen risiko keselamatan

Manajemen bypass yang disediakan oleh EcoStruxure Triconex Safety View dapat membantu perusahaan mengelola risiko keselamatan dengan lebih baik, termasuk risiko yang mengancam kinerja operasional.

Hal itu akan berkontribusi pada kinerja bisnis yang lebih baik secara keseluruhan, mulai dari meningkatkan produktivitas, profitabilitas, hingga tingkat sustainability.

EcoStruxure Triconex Safety View juga memberikan visibilitas secara real-time terhadap kondisi pabrik dan membantu mendorong kinerja keselamatan lebih andal. Dengan demikian, perusahaan dalam mencapai profitabilitas dan keberlanjutan bisnis yang lebih baik dalam jangka panjang.

Baca juga: Schneider Electric Ungkap Potensi Industri Masa Depan yang Berkelanjutan

EcoStruxure Triconex Safety View terbukti meningkatkan waktu kerja (uptime) sekaligus membantu mengurangi biaya operasional, pemeliharaan, dan teknik. EcoStruxure memberikan peningkatan yang terukur pada profitabilitas operasional serta return of investment (ROI) yang lebih cepat dan total biaya kepemilikan (TCO) yang lebih baik.

Tak hanya itu, EcoStruxure Triconex Safety View memungkinkan perusahaan dapat mengidentifikasi, mengurangi, dan menghindari risiko lainnya di masa depan.

Dengan kemampuan digital yang ditingkatkan, termasuk kemampuannya untuk mengekstrak dan membuat tekstualisasi data operasional secara real-time, EcoStruxure Triconex Safety View memberikan tampilan real-time yang lebih baik terkait potensi risiko dengan sistem start-up, shutdown, dan transisi proses penting lainnya.

Dengan data yang akurat, petugas operator, teknisi, dan personel pabrik akan dengan cepat dan efisien mengambil tindakan jika terjadi suatu masalah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da