Langsung ke konten utama

Luar Biasa, Schneider Electric Terus Dukung Sektor Industri dengan Ragam Inovasi Baru

Inovasi Schneider Electric pada sektor industri manufaktur

Hai moms!

Schneider Electric, perusahaan global terkemuka dalam pengelolaan energi dan automasi meluncurkan ragam inovasi industri masa depan dan mendorong kolaborasi lintas industri yang lebih kuat di Hannover Messe 2021.

Executive Vice President of Industrial Automation Schneider Electric Peter Herweck mengatakan, berbagai sektor industri sedang mengalami pergeseran paradigma besar-besaran ke arah digitalisasi.

Baca juga: Kolaborasi dengan Kemenperin, Schneider Electric Bantu Kembangkan Vokasi di Indonesia

“Kami telah menyaksikan kemajuan dalam kecerdasan buatan, robotika, Internet of Things, pembelajaran mesin, dan inovasi lainnya. Namun, potensinya belum dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam sistem industri yang tertutup,” ujar Peter.

Oleh karena itu, untuk mencapai efisiensi, ketahanan, dan keberlanjutan ke tahapan berikutnya, industri harus mengambil langkah berani.

Schneider Electric menjadi salah satu pelopornya. Dengan kemampuan manajemen data operasional dan perangkat lunak industri yang semakin canggih, Schneider Electric meluncurkan beberapa solusi terbaru dan kemitraan, berikut di antaranya.

1. SM AirSeT 

Medium voltage switchgear merupakan langkah besar untuk keberlanjutan. Switchgear tegangan menengah yang menggunakan pure air and vacuum interruption ini memungkinkan pengguna memanfaatkan fitur digital sepenuhnya yang dapat mengekstrak data untuk dianalisis.

2. EcoStruxure Service Plan 

Membantu memastikan kelangsungan bisnis dengan layanan 24/7 untuk sektor industri dengan layanan konsultasi jarak jauh, on-site support, dan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Baca juga: Dukung Transformasi Ekonomi, Sektor Industri Perlu Pengelolaan Aset Digital

3. EcoStruxure Automation Expert 21.1

Sebuah hardware sistem kontrol automasi independen yang mudah diintegrasikan dengan solusi pihak ketiga. Fungsinya adalah untuk membantu produsen manufaktur dan industri proses guna mencapai tingkat kemajuan operasional yang berbeda dari sebelumnya.

4. Galaxy VL

Sebuah uninterrupted power supply (UPS) 3 fase yang dirancang untuk lingkungan industri yang vital. Fungsinya untuk mendukung efisiensi energi dan proses, meningkatkan ketahanan dan keandalan operasi, serta meminimalisasi aset dari total biaya kepemilikan.

5. Service and modernization plan 

Ini adalah solusi yang dirancang untuk 3-7 tahun ke depan yang bertujuan mengurangi CAPEX perusahaan sambil tetap memodernisasi instalasi listrik mereka.

Baca juga: Wajib Tahu, 3 Tantangan Sektor Komersial di Masa New Normal!

6. Kemitraan inovatif 

Berkolaborasi dengan Wartsila untuk membuka peluang produksi litium di lokasi paling terpencil di dunia. Melalui solusi daya tak terputus dan dapat diperbarui, kemitraan ini akan menjadikan mobil listrik dan teknologi penyimpanan baterai menjadi lebih terjangkau.

Ragam inovasi tersebut pun menjadikan Schneider Electric semakin kuat dalam menyerukan kolaborasi industri untuk mewujudkan automasi universal, efisiensi berkelanjutan, dan digitalisasi.

Pada akhirnya, pemulihan ekonomi global dan kemajuan industri manufaktur bukan menjadi angan-angan semata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneide...

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti UPS?

Hi moms! Seperti semua peralatan IT lainnya, uninterruptible power supply (UPS) memiliki masa pakai yang terbatas. Rata-rata siklus hidup UPS biasanya adalah 8-10 tahun. Baterai perlu diganti setidaknya 3x selama masa pakainya. Tentu saja, ketika UPS mencapai akhir masa pakai, UPS harus diganti untuk mengurangi waktu henti. Dunia usaha kini dapat menghemat uang dan mengurangi jejak karbon dengan mengganti UPS ke model yang lebih berkelanjutan dan kaya fitur, khususnya di lokasi edge computing . Model UPS yang lebih baru menawarkan banyak keuntungan, seperti lebih kecil, lebih ringan, dan dilengkapi dengan baterai yang memiliki masa pakai lebih lama. Baca juga:  Bagaimana Skema Kredit Karbon yang Dilakukan Indonesia? Untuk membantu mengurangi emisi karbon, beberapa model UPS baru juga dibuat dengan bahan ramah lingkungan, termasuk logam daur ulang. Perkembangan ini penting karena semakin banyak perusahaan yang hanya membeli peralatan yang memenuhi spesifikasi lingkungan yang ...

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki t...