Langsung ke konten utama

Schneider Electric Fokus Memberdayakan Pekerja Perempuan

seorang pelajar perempuan Indonesia sedang melakukan upskilling bidang teknologi di depan komputer

Teknologi menyediakan sarana untuk berinovasi demi kebaikan. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ada lebih dari 1,8 miliar orang berusia antara 10 hingga 24 tahun di dunia. Mereka merupakan 1 dari 6 orang dan hampir 90 persennya tinggal di negara berkembang.

Apa artinya? Ini berarti penting untuk memberikan keterampilan yang relevan dan dapat ditingkatkan bagi generasi muda. Tujuannya adalah menyiapkan mereka menjadi generasi pemimpin berikutnya guna menghadapi tantangan masa depan. Tidak hanya membekali pengetahuan tentang sains, teknologi, teknik, atau matematika saja, mereka harus diajari soft skill, seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, serta peduli terhadap lingkungan dan keadilan sosial.

Mengapa semua ini penting?

Berdasarkan data Announced Pledge Scenario yang dihimpun International Energy Agency (IEA), emisi karbon akan turun 4-5 gigaton per tahun. Emisi karbon tersebut harus turun setidaknya 3 kali lipat per tahun jika kita ingin tetap berada dalam tujuan membatasi pemanasan global hingga 1,5 celcius di era industri.

Baca juga: Lebih Sustainable, 1 dari 3 Manfaat Digitalisasi Perusahaan

Selain itu, masih menurut IEA, tenaga kerja perempuan pada sektor energi memiliki 76 persen lebih sedikit dibandingkan laki-laki, dan sebagian kecil dari mereka bekerja di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).

Transisi energi memberikan kesempatan untuk memberikan pelatihan teknis dan kepemimpinan kepada perempuan –terutama perempuan muda yang sedang belajar– untuk siap menghadapi peluang kerja yang akan tercipta di masa depan.

Kita hampir kehabisan waktu. Kita harus bertindak sekarang dan bersiap untuk masa depan. Tidak hanya dengan berkomitmen pada diri kita sendiri, tetapi juga dengan memungkinkan generasi berikutnya untuk bertindak.

Ada banyak cara untuk bertindak – dan Schneider Electric berkomitmen untuk membantu

Sekitar 80 persen dari semua emisi karbon dioksida global saat ini berhubungan dengan sektor energi. Kita perlu meningkatkan keterampilan dan memungkinkan semua orang, khususnya generasi muda untuk mengambil tindakan.

Bagaimana caranya?

Jelas, sangat penting untuk meningkatkan keterampilan dan mempersiapkan semua generasi untuk pekerjaan di masa depan.

Salah satu perusahaan yang fokus pada bidang energi, Schneider Electric memiliki komitmen dalam menjembatani kemajuan dan keberlanjutan untuk semua. Schneinder Electric juga bertujuan untuk melatih 1 juta orang dalam manajemen energi dan automasi industri pada 2025.

Baca juga: Begini 3 Tahapan Membuat Bangunan Zero Carbon

Selain itu, perusahaan asal Prancis itu juga hendak menggandakan peluang rekrutmen bagi pekerja magang, peserta pelatihan, dan lulusan muda.

Untuk memastikan pendekatan yang inklusif dari segi gender, Schneider Electric berkomitmen mempekerjakan 50 persen pekerja perempuan, 40 persen di antaranya bertugas di front-line management, dan 30 persen menjadi pemimpin guna menyediakan akses listrik ramah lingkungan kepada 50 juta orang pada 2025 .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da