Langsung ke konten utama

Melirik Transformasi Digital Perusahaan Pertambangan Menuju Industri yang Berkelanjutan

transformasi digital industri pertambangan

Hai moms!

Schneider Electric menggandeng AVEVA untuk berkolaborasi mendorong transformasi digital dan keberlanjutan perusahaan pertambangan dalam empat pilar, yakni efisiensi energi, peningkatan pengembalian investasi (yield), adopsi teknologi rendah emisi rumah kaca, dan proses hijau baru.

Seperti diketahui, transformasi digital dan keberlanjutan menjadi dua bahasan utama di industri pertambangan. Pasalnya, kedua topik tersebut berkaitan erat dengan peran industri dalam mengurangi jejak karbon.

Baca juga: Moms, Ini Pentingnya Digitalisasi untuk Mengurangi Dampak Perubahan Iklim

Vice President (VP) North America, Mining, Minerals and Metals Segment Schneider Electric David Willick mengatakan, operasional perusahaan yang terintegrasi secara digital dapat mendukung asas keberlanjutan dengan menggabungkan kecerdasan teknologi.

Digitalisasi merupakan evolusi penting bagi industri sumber daya. Schneider Electric dan AVEVA berkomitmen untuk membantu. Bersama-sama, kami telah mendapatkan kepercayaan dari banyak perusahaan terkemuka di dunia dengan ribuan implementasi,” kata David dalam acara webinar yang digelar secara virtual, Kamis (15/7/2021).

Dekarbonisasi global, lanjutnya, juga bergantung pada produksi mineral dan komoditas yang berkelanjutan. Sektor pertambangan dan logam yang sehat pun sangat penting bagi ekonomi global, seperti pengurangan perubahan iklim, perlindungan lingkungan, dan ekonomi sirkular.

Schneider Electric dan AVEVA menyediakan teknologi yang dibutuhkan perusahaan untuk membuat keputusan tepat dari segi keberlanjutan,” jelas David.

Ya, teknologi memiliki peran penting dalam mendukung perusahaan pertambangan mencapai target keberlanjutan. Dengan penggunaan teknologi, perusahaan mendapatkan visibilitas serta kontrol lebih besar terhadap operasional mereka. Hal itu berkaitan dengan penghematan energi, penggunaan air, dan pengelolaan lingkungan.

Masalahnya, industri pertambangan sejauh ini dibatasi oleh infrastruktur lama, kekurangan data, dan kurangnya program pengoptimalan.

Baca juga: Schneider Electric Gelontorkan Investasi pada Xurya, Salah Satu Startup Energi Terbarukan di Indonesia

Oleh karena itu, Schneider Electric menghadirkan teknologi manajemen energi, sistem, dan layanan otomasi guna membantu industri pertambangan mencapai target keberlanjutan mereka.

Teknologi tersebut bisa digabungkan dengan solusi transformasi pertambangan digital dari AVEVA yang memungkinkan perusahaan tambang mengubah operasi penambangan konvensional menjadi bisnis yang lebih cerdas, tangguh, dan berkelanjutan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da