Bagi industri yang bergerak di bidang pengelolaan energi dan otomasi, memahami risiko keamanan teknologi operasional (operational technology) merupakan hal wajib.
Selain itu, para pelaku industri juga perlu memahami prinsip
dasar dalam memperkuat ekosistem digital agar lebih aman, lebih produktif, dan
lebih efisien. Utamanya, untuk mengantisipasi risiko serangan siber (cybercrime) yang semakin tinggi di era
revolusi industri 4.0.
Terkait hal itu, Country President Director Schneider Electric Indonesia Xavier Denoly menjelaskan, cyber security menjadi solusi untuk mengidentifikasi, memitigasi, dan mengurangi risiko serangan siber.
Menurutnya, pelaku industri perlu memetakan risiko-risiko
keamanan teknologi operasional dan mencari solusi preventif untuk mencegah
risiko tersebut. Setidaknya, ada empat risiko keamanan teknologi operasional
yang mesti diantisipasi, yaitu:
1. Akses sistem pihak ketiga
Sangat umum bagi vendor/teknisi eksternal diberikan akses ke perangkat operational technology dengan kontrol yang lemah. Akses ini bisa menimbulkan risiko moms.
2. Serangan siber pada kelemahan sistem tertentu
Serangan pada operational technology cenderung memfokuskan pada kelemahan spesifik dalam satu target. Bentuk serangan seperti itu membutuhkan sistem perlindungan khusus karena langkah-langkah defensif seperti antivirus tidak umum diterapkan.
Baca juga: Moms, Ini Penyebab Game Online Sering Lemot saat Dimainkan Anak
3. Perangkat tua
Saat ini masih banyak perusahaan yang menggunakan sistem lama
sebelum munculnya Industrial Internet of
Things (IIoT). Sistem lama ini cenderung lebih rentan untuk diretas. Jadi,
perusahaan perlu mengantisipasi risiko cyber security dari infrastruktur lama dan mulai melakukan perencanaan cyber security yang mencakup end-to-end sistem baru serta sistem
lama.
4. Serangan siber lewat koneksivitas
Setiap perangkat yang terhubung internet, bisa diidentifikasi oleh peretas untuk menyusup dan memanipulasi seluruh ekosistem digital. Oleh karena itu, pendekatan holistik untuk keamanan siber mulai dari keamanan produk hingga perlindungan rantai pasokan sangat penting untuk diperhatikan.
Solusi
Dengan risiko serangan operational
technology yang beragam, penting bagi industri untuk beralih dari tindakan
reaktif ke perencanaan dan pencegahan proaktif untuk memperkuat sisten cyber security.
“Dalam melakukan transformasi pabrik pintar, Schneider Electric telah menempatkan kebijakan cyber
security sebagai bagian dari proses transformasi yang difokuskan pada empat
aspek penting,” ujar Xavier.
Empat aspek tersebut terdiri dari:
- Permit (kebijakan otentikasi dan otorisasi jaringan)
- Protect (pemanfaatan perangkat sistem proteksi)
- Detect (kemampuan mendeteksi isu atau ancaman secara cepat)
- Respond (kemampuan untuk merespons ancaman secara sistematik dan tepat sasaran untuk meminimalisasi dampak)
Komentar
Posting Komentar