Langsung ke konten utama

Selamat Datang Era Next-Generation Industry...

era next-generation industry

Hai moms, tahu tidak kalau sekarang dunia sudah memasuki era next-generation industry? 

Pada era ini, pemanfaatan teknologi tidak lagi hanya berbicara mengenai efisiensi dan peningkatan produktivitas operasional, tetapi bagaimana teknologi digital dapat membantu meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan bisnis yang berorientasi pada pemberdayaan sumber daya manusia.

Dalam rangka mempercepat transformasi digital memasuki era next-generation industry, dibutuhkan komitmen dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan baik itu pemerintah sebagai pembuat kebijakan, pelaku industri, tenaga ahli, akademisi, konsultan dan penyedia teknologi, serta lembaga keuangan.

Baca juga: Pentingnya Hemat Energi di Masa New Normal, Biar Irit Biaya Listrik!

Kolaborasi tersebut dapat dilakukan dengan membangun ekosistem guna mendukung kemitraan strategis dan menjadi sarana berbagi pengalaman serta wawasan terbaru terkait industri 4.0.

Di lain sisi, Perusahaan global dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi industri, Schneider Electric kembali memperoleh penghargaan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) atas capaian pabrik pintarnya di Batam.

Sebelumnya, pabrik pintar Schneider Electric di Batam itu telah ditetapkan sebagai “Global Lighthouse Network” oleh World Economic Forum (WEF) pada 2019. 

Schneider Electric Indonesia pun menjadi salah satu dari 54 perusahaan di dunia yang masuk dalam Global Lighthouse Network WEF sebagai pemimpin dalam pengadopsian teknologi industri 4.0.

Schneider Electric juga telah memperoleh penghargaan INDI 4.0 sebagai “A National Lighthouse for Indonesia” pada 2019 yang sekaligus menjadi mitra pertama pemerintah Indonesia sebagai proyek percontohan pabrik pintar di Tanah Air.

Baca juga: Serangan Siber Merajalela Moms, Harus Bagaimana Ya?

Secara global, perusahaan ini telah membangun ekosistem tersebut yang dikenal dengan Schneider Exchange Community, moms. Fungsinya bisa digunakan untuk tempat para pemangku kepentingan di seluruh dunia berkomunikasi dan berkolaborasi mencari solusi terbaik dalam pengelolaan energi dan otomasi.

Di dalam ekosistem tersebut, para anggota komunitas dapat berkonsultasi dengan para ahli dari seluruh mitra strategis Schneider Electric, mulai dari bertukar gagasan, solusi, dan peluang bisnis, mengikuti pelatihan, hingga mengakses berbagai teknologi dan software yang tepat sesuai kebutuhan transformasi digitalnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da