Langsung ke konten utama

Awas Kebakaran, Lebih Aman Pasang Alarm Kebakaran di Rumah Moms!

alarm kebakaran

Pernah ngebayangin gak ngerinya kalo ada kebakaran? Api semakin besar seiring angin yang berembus. Di satu sisi, rumah yang berdempetan bisa bikin api cepet merembet. Hiiih ngeri ngebayanginnya, moms.

Soalnya aku dulu pernah ngalamin pengalaman ini. Ya, meskipuun rumahku gak sempet terbakar karena api berhasil dipadamin beberapa rumah sebelum aku. Tapi, kalo aku inget-inget lagi serem banget.

Ini nih yang bikin aku kepikiran kalo setiap rumah itu harus ada alarm kebakaran atau detektor asap (smoke alarm). Fungsinya, jelas, alat ini akan memberitahu pemilik rumah kalo ada indikasi hadirnya asap.

Oleh karena itu, aku mau sedikit sharing nih pentingnya instalasi alarm kebakaran di rumah. Pasangnya juga gak boleh asal, ada kiatnya moms. Untuk info lengkapnya, simak ulasan aku yaa.

1. Pilih lokasi

Saat mau memasang alarm kebakaran, pilih lokasi terbaik. Aku baca di website Schneider Electric, sebaiknya satu alarm ada di setiap lantai rumah. 

Untuk lokasi terbaik, moms bisa memasang alarm di dalam kamar tidur, ruang keluarga, dan ruang tamu. Selain itu, tempatkan alarm di tempat yang dapat mendeteksi asap secara efektif.

Hindari memasang alarm kebakaran di area yang terdapat ruang udara mati, seperti dekat dinding, sudut ruangan, atau di antara sekat.

Lokasi lain yang harus dihindari:

·      Daerah yang rentan terhadap serangga atau debu.

·      Area dekat kamar mandi (rawan akan uap air hangat).

·      Lokasi dekat AC atau ventilasi udara (bisa jadi asap terbawa angin).

2. Pilih sirkuit yang cocok

Hindari pemasangan kabel dekat kipas angin. Soalnya, saat kipas dihidupkan atau kecepatan kipas berubah, ini dapat memengaruhi gaya gerak listrik cuy. Alhasil, detektor asap bisa dapat gangguan listrik. Idealnya, pasang alarm asap di sirkuit terpisah.

Selain itu, jauhkan kabel interkoneksi sejauh mungkin dari pemasangan kabel arus tinggi, seperti kabel yang menuju AC. Ini menghindari medan magnet dari kabel lain yang menginduksi tegangan ke kabel interkoneksi yang berpotensi menyebabkan alarm palsu.

Baca juga: Tagihan Listrik Membludak? Yuk Ikuti Tips Hemat Listrik ala The Momfullness

3. Pemasangan

Sebelum mengebor langit-langit, pastikan alarm kebakaran jauh dari debu hasil serpihan yang jatuh ya moms. Pastiin juga penutup pelindung debu sudah terpasang.

Permukaan atas alarm pun harus rata dengan langit-langit untuk menghindari debu masuk ke alarm kebakaran. Ini juga dilakukan untuk memastikan alarm kebakaran menempel dengan benar.

4. Pengujian

Setelah pemasangan, moms bisa melepaskan penutup pelindung debu. Lalu, periksa baterai dengan mengecek lampu LED merah yang berkedip setiap beberapa detik. Uji alarm dengan menekan tombol tes.

Ulangi prosedur ini untuk memastikan semua alarm dapat berbunyi selama pengujian. Jika semua sudah beroperasi dengan benar, maka alarm kebakaran sudah selesai dipasang.

Nah, dengan adanya alarm kebakaran ini, rumah pasti jadi lebih aman dari ancaman kebakaran. Untuk hasil yang lebih oke, ada baiknya seluruh rumah di komplek moms juga memakai alarm kebakaran ya moms.

Jadi, jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-teman moms supaya semua bisa tau yaaa.

Dadaaaah. Terima kasih udah baca tulisan aku sampe abis. Mmuach!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da