Langsung ke konten utama

Moms, Ini Cara Menurunkan Biaya Listrik dan Energi bagi Industri

Seorang pekerja perempuan sedang mencari cara menurunkan biaya listrik dan energi perusahaan

Hi moms!

Melonjaknya harga listrik tentu merugikan operasional industri di seluruh dunia. Inflasi energi berdampak pada kenaikan biaya, kendala kontrak kerja, penyusutan tenaga kerja, dan masalah pasokan bahan bakar.

Tingginya harga bahan bakar bahkan menyebabkan beberapa pabrik membatasi produksi atau tutup sama sekali.

Selama dua tahun ke depan, McKinsey & Company memperkirakan bahwa 57 persen produsen di Eropa tidak bisa senantiasa mengurangi konsumsi gas sambil tetap mempertahankan tingkat produksi saat ini.

Baca juga: Moms, Ini Pentingnya Cleantech Start-up untuk Mewujudkan Net Zero Emissons pada 2060

Dalam industri proses, hibrida, atau diskrit, meningkatnya biaya energi dan ketidakpastian pasokan bahan bakar berdampak langsung pada laba dan aktivitas operasional yang dapat menyebabkan:

  • pangsa pasar menyusut
  • kehilangan pekerjaan
  • relokasi operasi ke negara-negara dengan biaya energi yang lebih rendah (jika memungkinkan)
  • kendala manufaktur yang mengganggu rantai pasokan hilir (termasuk produsen, distributor, pengecer, dan konsumen lain)

Sebagian besar pemimpin bisnis menyadari bahwa tantangan yang ditimbulkan oleh kenaikan harga energi akan tetap menjadi hambatan jangka panjang terhadap pertumbuhan bisnis.

Cara terbaik mengurangi biaya energi

Para pemimpin industri yang berpikiran maju secara aktif mengembangkan strategi transisi untuk secara signifikan meningkatkan peluang penghematan energi di seluruh operasional saat ini dan mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang bergejolak.

Tiga langkah berikut dapat membantu menurunkan konsumsi energi dan biaya terkait:

1. Memanfaatkan pendanaan teknologi

Di sisi pasokan energi, inisiatif pemerintah jangka pendek dan jangka panjang dapat membantu mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil dengan menjadikannya lebih terjangkau bagi perusahaan untuk menggunakan energi terbarukan.

Di sisi permintaan, perusahaan dapat memfasilitasi digitalisasi operasi dan program efisiensi energi baru.

Baca juga: Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia

Kombinasi subsidi ini dan tindakan yang diambil oleh masing-masing organisasi dapat membantu industri mengendalikan biaya sekaligus memitigasi ketidakamanan energi saat ini, serta membantu perusahaan mencapai target energi ramah lingkungan untuk menjamin masa depan yang lebih berketahanan.

2. Melakukan audit energi

Audit adalah langkah pertama dalam program manajemen energi yang efektif dengan menetapkan status quo.

Audit energi dapat mengungkap kekurangan dalam sistem yang memakan energi seperti pompa, ventilasi, penerangan, udara bertekanan, uap, pendingin, HVAC, dan mesin proses, serta membantu mengidentifikasi dan memprioritaskan area yang berpotensi menghemat energi.

3. Mengukur dan memantau

Untuk mendorong perbaikan, perusahaan juga memerlukan pengukuran konsumsi energi yang terperinci untuk menentukan garis dasar.

Hubungkan dan automatisasi aset prusahaan. Kemudian, dengan menggunakan alat digital, perusahaan dapat memantau dan menganalisis efektivitas upaya peningkatan energi terhadap tolok ukur yang ada.

Jadi, tindakan manakah yang paling mendorong penghematan energi?

Baca juga: Ini Saatnya Beralih ke Bangunan Cerdas dan Hijau

Keberhasilan sangat bergantung pada kombinasi dekarbonisasi – yang memfasilitasi transisi menuju perilaku yang meningkatkan efisiensi energi – dan strategi manajemen energi yang unik untuk operasional perusahaan.

Sebagai ahli dalam automasi industri, sistem tenaga, dan manajemen energi, Schneider Electric bekerja dengan perusahaan industri di seluruh dunia untuk membantu perusahaan mendigitalkan dan mendekarbonisasi operasionalnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneide...

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti UPS?

Hi moms! Seperti semua peralatan IT lainnya, uninterruptible power supply (UPS) memiliki masa pakai yang terbatas. Rata-rata siklus hidup UPS biasanya adalah 8-10 tahun. Baterai perlu diganti setidaknya 3x selama masa pakainya. Tentu saja, ketika UPS mencapai akhir masa pakai, UPS harus diganti untuk mengurangi waktu henti. Dunia usaha kini dapat menghemat uang dan mengurangi jejak karbon dengan mengganti UPS ke model yang lebih berkelanjutan dan kaya fitur, khususnya di lokasi edge computing . Model UPS yang lebih baru menawarkan banyak keuntungan, seperti lebih kecil, lebih ringan, dan dilengkapi dengan baterai yang memiliki masa pakai lebih lama. Baca juga:  Bagaimana Skema Kredit Karbon yang Dilakukan Indonesia? Untuk membantu mengurangi emisi karbon, beberapa model UPS baru juga dibuat dengan bahan ramah lingkungan, termasuk logam daur ulang. Perkembangan ini penting karena semakin banyak perusahaan yang hanya membeli peralatan yang memenuhi spesifikasi lingkungan yang ...

Upaya Schneider Electric Mencari Solusi Berkelanjutan

Hi moms! Inovasi adalah kunci untuk memastikan bahwa perusahaan transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric, selalu menjadi yang terdepan dan memberikan solusi terbaik kepada pelanggan. Inovasi ada dalam DNA Schneider Electric ; ini adalah semangat dan landasan pertumbuhan perusahaan ini. Schneider Electric juga selalu berkomitmen untuk mencapai tujuan keberlanjutan dalam dekarbonisasi, program Green Premium, pengemasan berkelanjutan, dan ekonomi sirkular. Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Dalam automasi industri, ambisi kolektif Schneider Electric adalah menciptakan solusi berkelanjutan melalui produk, sistem, dan layanan masa depan yang mengurangi dampak lingkungan dari pelanggan serta Schneider Electric sendiri. Menggabungkan kecenderungan terhadap inovasi dan keberlanjutan , baru-baru ini Schneider Electric meluncurkan tantangan keberlanjutan internal dan ide inovasi, yang bertujuan untuk men...