Di bidang ekonomi, perubahan paradigma pemikiran masyarakat mendorong tumbuhnya ide bisnis baru yang inovatif dan ramah lingkungan. Perubahan iklim, keberlanjutan, dan pemanasan global juga menjadi beberapa topik yang kerap diperbincangkan akhir-akhir ini.
Dalam artikel ini, ada beberapa dari sekian banyak ide bisnis ramah lingkungan yang mungkin bisa membuka jalan bagi masa depan yang berkelanjutan, lebih hijau, dan lebih sehat.
1. Pentingnya eco-consulting
Saat ini, orang-orang dari setiap lapisan masyarakat berusaha untuk belajar lebih banyak tentang bagaimana mereka dapat membantu mencapai tujuan keberlanjutan dengan cara mereka sendiri. Namun, masih banyak orang yang belum memiliki pengetahuan komprehensif tentang semua opsi yang bisa dilakukan.
Baca juga: Maksimalkan Potensi Industri 4.0, Perusahaan di Indonesia Perlu Interoperabilitas
Di sinilah peran eco-consulting atau konsultasi lingkungan yang bisa dilakukan oleh aktivis lingkungan kepada masyarakat. Melalui eco-consulting, masyarakat akan mendapatkan informasi atau pengetahuan lebih komprehensif tentang lingkungan dan bagaimana mereka bisa berkontribusi sesuai dengan ranah masing-masing.
Hal tersebut salah satunya dilakukan oleh perusahaan yang berfokus pada energi dan automasi, Schneider Electric. Perusahaan ini telah melakukan upaya yang konsisten untuk mengembangkan solusi kelistrikan yang sangat efisien dan andal dengan tingkat produktivitas yang lebih baik.
2. Bahan baku berkelanjutan untuk konstruksi
Untuk membangun bangunan apa pun, baik untuk keperluan rumah
tangga, industri, atau komersial, sangat penting untuk berinvestasi pada bahan
baku berkualitas tinggi. Hal ini untuk memastikan sebuah bangunan dibangun
dengan baik, kuat, dan andal.
Di lain sisi, saat ini banyak pula tersedia bahan bangunan
yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, perusahaan dapat menggunakan bahan
limbah untuk membangun sistem pendukung transportasi umum, seperti tiang
pancang dan pembatas jalan.
Baca juga: Upaya Schneider Electric Wujudkan Percepatan Transisi Energi Bersih di Indonesia
Dengan kata lain, alih-alih menggunakan bahan yang tidak
berkelanjutan seperti beton dan baja, perusahaan dapat memanfaatkan plastik
daur ulang dan limbah industri lainnya.
3. Kolaborasi bisnis ramah lingkungan
Pertumbuhan sektor kecantikan dan dermatologi meningkat beberapa
tahun terakhir. Orang-orang menghabiskan banyak uang untuk merawat diri mereka
sendiri, yang secara otomatis meningkatkan kebutuhan akan salon kecantikan,
spa, resor, dan fasilitas serupa lain.
Saat ini, para peneliti dan ahli telah mengembangkan
beberapa jenis peralatan yang dapat menyatukan berbagai komponen alam untuk
menghasilkan produk yang alami, ramah lingkungan, dan organik.
Baca juga: Kerja Jarak Jauh Jadi Lebih Kolaboratif dan Produktif dengan Bantuan Cloud Computing
Oleh karena itu, salah satu ide bisnis ramah lingkungan yang paling banyak digunakan adalah menggabungkan tata rias dengan ide-ide berkelanjutan yang memberi jalan pada sampo, masker wajah, kondisioner, atau perawatan rambut menggunakan bahan alami.
4. Bisnis ramah lingkungan dengan green financing
Orang akan mengadopsi ide atau prinsip hanya jika mereka benar-benar memahaminya. Meskipun pemerintah, pekerja sosial, organisasi nirlaba, dan lembaga sosial masyarakat (LSM) terus-menerus menyosialisasikan perlunya cara hidup yang berkelanjutan, itu masih belum cukup untuk menciptakan dampak yang membawa perubahan.
Di sinilah istilah green financing atau keuangan hijau adalah salah satu ide bisnis ramah lingkungan yang bisa dijajal untuk berinvestasi.
Baca juga: 3 Faktor Utama Data Center dan Colocation Prioritaskan Sustainability
Dalam istilah awam, pembiayaan hijau mengacu pada proses peningkatan tingkat aliran keuangan dari sektor nirlaba, swasta, dan publik ke prioritas pembangunan berkelanjutan serta ramah lingkungan. Jadi, keuangan hijau memberikan dukungan kepada proyek-proyek tingkat masyarakat dan lokal dengan memprioritaskan lingkungan dan berkelanjutan.
Komentar
Posting Komentar