Langsung ke konten utama

Penerapan IoT dan Edge Computing di Industri Pertambangan

transformasi digital di industri pertambangan

Untuk mendukung konvergensi teknologi informasi (IT) dan teknologi operasional (OT), industri pertambangan perlu menerapkan Industrial Internet of Things (IIoT) dan jaringan edge computing. Jaringan IIoT mengirimkan data yang diambil dari sensor di lokasi. Sementara, jaringan edge memproses dan menganalisis data tersebut secara real-time.

Transformasi digital pada sektor pertambangan memang bukanlah tugas yang mudah. Ini membutuhkan banyak perencanaan dan visi. Teknologi lama, seperti peralatan listrik dan protokol komunikasi perlu diperbarui. Perusahaan pun sekarang minimal harus menggunakan Windows 10 dan mesin virtual yang terhubung ke infrastruktur cloud serta jaringan edge computing.

Baca juga: Usaha Berkelanjutan Schneider Electric Buahkan Hasil Penghargaan Sebagai Great Place To Work

Protokol yang lebih baru mendukung konvergensi IT dan OT serta memungkinkan manajemen jarak jauh dan akses data yang lebih mudah.

Dengan demikian, pembaruan jaringan adalah kunci untuk penerapan sistem pengumpulan data dan analitik yang memungkinkan pemantauan real-time serta pemeliharaan prediktif.

Semua perubahan yang terjadi di sektor tambang menimbulkan beberapa tantangan. Tantangan terbesar adalah penggunaan sistem cyber security. Saat industri tambang menerapkan sistem baru dan menjadi terhubung, mereka harus memastikan bahwa semuanya dilindungi melalui praktik dan teknologi cyber security terbaik.

Baca juga: Yuk Bergerak, Negara Harus Lakukan 3 Tindakan Atasi Perubahan Iklim

Cyber attack atau serangan siber adalah bahaya yang selalu ada. Tantangan lain melibatkan keselamatan operasional dan kebutuhan akan keahlian untuk merencanakan dan melaksanakan transformasi digital. Sebagian besar perusahaan tidak memiliki semua keahlian dan pengalaman teknis yang diperlukan untuk transformasi digital sendiri.

Schneider Electric sebagai salah satu perusahaan yang memiliki fokus dalam membatu transformasi digital industri tambang pun tak tinggal diam. Melalui kecanggihan platform EcoStruxure for Industry, Schneider Electric menghadirkan visibilitas, pemantauan, dan manajemen jarak jauh untuk meningkatkan efisiensi serta keamanan perusahaan.

Baca juga: Sambut Industri 4.0, System Integrator Harus Punya Sertifikasi Industrial Edge Computing

Schneider Electric juga menyediakan sistem dan layanan untuk mengoptimalkan kinerja aset untuk memungkinkan kerja jarak jauh, menyediakan akses jarak jauh untuk pemecahan masalah (Secure Connect), akses kapan saja/di mana saja untuk diagnosis (Augmented Operator), dan platform layanan berbasis cloud yang melacak peralatan dari jarak jauh (Machine Advisor).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da