Langsung ke konten utama

Tumbuh Kian Cepat, Industri Manufaktur Perlu Lakukan Transformasi Digital

teknologi industri manufaktur dari Schneider Electric

Hai moms!

Untuk mendapatkan manfaat penuh dari otomatisasi industri (industrial automation), perusahaan tidak dapat mengandalkan solusi berbasis cloud saja. Sebab, kecepatan dan ketahanan yang diminta oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence), machine learning, dan teknologi industri 4.0 lainnya membutuhkan infrastruktur IT lokal guna menyediakan daya pemrosesan dan penyimpanan.

Infrastruktur tersebut dapat hadir dalam berbagai lingkup dan ruang, tetapi jika berada di lingkungan industri seperti pabrik atau pusat distribusi, hal itu dikenal sebagai komputasi tepi industri atau industrial edge computing.

Vice President ARC Advisory Group Craig Resnick mengatakan, industri manufaktur memiliki keunggulan sebagai salah satu segmen otomatisasi industri yang tumbuh paling cepat dan pendorong utama yang memengaruhi transformasi digital.

Baca juga: Moms, Ketahui 4 Prediksi Tentang Perkembangan Internet di 2021

Industrial edge computing sangat penting untuk membantu produsen mengukur kinerja aset dengan tepat, mengidentifikasi area masalah dengan cepat, dan membuat perubahan dalam waktu nyata untuk meningkatkan operasi serta memberikan ROI sesingkat mungkin,” jelasnya.

Dalam sebuah industri, baik itu pabrik manufaktur atau fasilitas pengolahan air limbah, industrial edge computing digunakan untuk menggerakkan mesin dan proses yang diklasifikasikan sebagai operation technology (OT).

Meski demikian, ternyata tak banyak staf OT yang memiliki pengalaman untuk memasang atau mengoperasikan server, penyimpanan, perangkat lunak, dan peralatan jaringan yang penting untuk edge computing. Sebab, sistem semacam itu secara tradisional merupakan bidang IT.

Untuk mengatasi permasalahan itu, integrator sistem industri dan penyedia solusi IT dapat membantu perusahaan menjembatani kesenjangan tim IT dan OT. Schneider Electric, salah satu perusahaan yang fokus pada teknologi dan otomatisasi pun telah berinvestasi dalam sumber daya yang dapat membantu integrator sistem industri serta penyedia solusi IT memanfaatkan peluang edge computing.

Baca juga: Lebih Penting Mana di Sektor Industri Manufaktur, Tim IT atau OT?

Schneider Electric juga menawarkan pembelajaran pengembangan profesional baru untuk membantu integrator sistem industri menetapkan diri mereka sebagai konsultan IT dan OT tepercaya bagi pelanggan mereka.

Terakhir, ada pula Industrial Edge Computing Forum yang dihadirkan oleh Schneider Electric Exchange. Forum ini memungkinkan integrator sistem industri dapat mengidentifikasi dan terlibat dengan penyedia solusi IT bersertifikat edge computing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da