Hai moms, gak kerasa ya ternyata selama ini dunia tengah mengalami disruptif
yang sangat masif terkait pola dan waktu
bekerja. Soalnya, banyak perusahaan kini lebih memilih untuk
membolehkan karyawannya untuk bekerja dari mana saja. Asalkan, pekerjaan
tuntas sesuai deadline yang
ditentukan.
Dengan kebijakan tersebut, sedikit banyak perusahaan bisa
menghemat biaya pengeluaran untuk penyewaan gedung. Namun, tantangan
selanjutnya sudah menanti ketika pandemi usai dan istilah “return-to-work” atau kembali bekerja di kantor akan mengemuka.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, perusahaan perlu
menerapkan strategi tertentu untuk
mempertimbangkan jarak sosial yang perlu diterapkan, menghindari kepadatan
kantor, mengutamakan keselamatan dan kesehatan, serta mengoptimalkan kolaborasi
tim dengan situasi terbatas.
Baca juga: Teknologi EcoStruxure dari Schneider Electric untuk Pengelolaan Data Center
Jarak sosial dan
kepadatan kantor
Meskipun sebagian besar kantor sudah mulai mengubah
ruangannya lebih terbuka, karyawan harus tetap memperhatikan protokol jaga
jarak dari rekan kerja dan menggunakan meja kerja yang sudah dibersihkan
sebelumnya.
Namun, bagaimana karyawan bisa tahu kalau meja tersebut
sudah dibersihkan atau belum? Melansir situs resmi Schneider Electric,
teknologi penginderaan (sensing technology)
dan analitik digital (digital analytic)
dapat dimanfaatkan. Dua teknologi itu akan membantu karyawan memvisualisasikan
informasi akurat yang menunjukkan kapan ruang dibersihkan sejak penggunaan
terakhirnya.
Baca juga: Hadapi Virus Corona, Manajemen Rumah Sakit Perlu Terapkan 5 Langkah Ini
Keamanan dan kesehatan
di ruang kerja
Protokol kesehatan, seperti pengecekan suhu saat memasuki
gedung harus senantiasa diterapkan dengan disiplin dalam menyambut era return-to-work. Namun, untuk pemanfaatan
teknologi yang lebih mutakhir, perusahaan bisa menggunakan teknologi kamera
termal pendeteksi suhu yang dapat diletakkan di pintu masuk lobi.
Hal ini tentu akan mengurangi biaya penambahan petugas yang
harus selalu berjaga di pintu masuk. Sebab, dengan kamera termal, sistem dapat
secara otomatis mendeteksi orang yang memiliki suhu tinggi dan petugas hanya perlu
menindaklanjuti bila ditemukan kasus tersebut.
Kolaborasi tim
Untuk menghindari kepadatan ruang kantor yang dapat merugikan seluruh karyawan, perusahaan perlu mempertimbangkan penggunaan teknologi Schneider Electric’s Workplace Advisor dan connected room solution.
Dengan teknologi ini, sistem akan membantu
menginformasikan kondisi ruangan secara real-time,
apakah jumlah karyawan yang berada di satu ruangan sudah melebihi batas
maksimal yang ditentukan atau tidak.
Selain itu, teknologi tersebut bisa mengatur aliran udara
dan volume udara segar secara otomatis sesuai jumlah orang yang berada pada ruangan.
Bisa dibilang, ruang kerja yang fleksibel, terhubung (connected), dan sehat merupakan
kebutuhan semua elemen karyawan dan perusahaan bisa memanfaatkan teknologi –teknologi
canggih untuk mewujudkannya.
Dengan ruangan yang sehat, tentu karyawan akan lebih leluasa
bekerja tanpa harus khawatir akan kesehatan dan keselamatan dirinya.
Produktivitas dan efektivitas bekerja pun dapat tetap dihasilkan secara
optimal.
Komentar
Posting Komentar