Langsung ke konten utama

6 Tips Menata Ruang Server Bagi Perusahaan

ruang server perusahaan

Untuk setiap perusahaan, ruang server merupakan aset integral dan vital karena berfungsi sebagai ruang fisik yang menampung semua data jaringan komputer.

Sebagian besar sumber daya tim teknologi informasi atau information technology (IT) di organisasi mana pun pasti memerlukan ruang server untuk memecahkan masalah jaringan dan melakukan pemeliharaan rutin.

Oleh karena itu, penataan yang baik dari ruang server perusahaan dibutuhkan untuk pemeliharaan yang lebih mudah. Selain itu, desain ruang server yang baik juga penting moms sebagai protokol keamanan dan keselamatan organisasi.

Melansir situs resmi Schneider Electric, berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan perusahaan untuk menyiapkan dan menata ruang server di lingkungan kantor.

1. Tentukan ukuran ruangan yang sesuai

Langkah pertama adalah menentukan ukuran ruang server yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Ini harus direncanakan sedemikian rupa sehingga akan ada cukup ruang untuk server, wires, kabel, dan peralatan lain yang diperlukan agar tetap nyaman. Departemen IT juga harus memastikan bahwa data disimpan menjauh dari dinding luar ruangan.

2. Siapkan ruang penyimpanan hardware

Langkah selanjutnya adalah merencanakan dan mengoptimalkan ruang. Lemari dan rak harus dirancang untuk menyimpan mesin fisik dan inventaris terkait IT seperti sakelar dan soket listrik di ruang server. 

Salah satu ruang penyimpanan atau storage yang bisa moms pilih adalah NetShelter dari Schneider Electric. Memiliki ruangan yang terencana dengan baik akan membantu tim IT melakukan perawatan secara cepat dan tepat waktu.

3. Jaga agar ruangan tetap dingin

Setelah ruang server selesai diatur, langkah selanjutnya adalah memastikan ruangan tetap dingin dan kering untuk menghindari peralatan overheat atau terlalu panas moms. Salah satu opsi yang bisa diterapkan adalah memasang cooling unit sebagai alat pendingin di ruang server. Pastikan pula ada termometer dan dehumidifier di dalam ruangan untuk mengecek suhun dan kelembapan.

4. Beri ruang untuk kabel

Menjaga semua kabel tetap aman sangat diperlukan. Oleh karena itu, pastikan ruang server memiliki space yang cukup untuk meletakkan kabel listrik tanpa membuatnya berantakan dan menggulung tidak beraturan.

Baca juga: Moms, Rumah Sudah Pakai Smart Home? Jangan Lupa UPS Schneider Electric, Ya...

5. Terapkan prosedur keamanan

Salah satu hal penting lainnya adalah selalu menerapkan prosedur keamanan secara ketat. Ruang server memiliki semua data yang penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, ruang server harus dibatasi hanya untuk beberapa orang moms. Sistem kontrol akses pun harus dipasang untuk memastikan bahwa hanya orang yang perlu pergi ke sana untuk bekerja yang memiliki aksesnya. Ruang server yang aman akan melindungi semua data penting perusahaan.

6. Selalu pantau ruang server

Betapa pun amannya ruang server, penting bahwa proses pemantauan harus diterapkan untuk berjaga-jaga. Setiap aktivitas yang tidak biasa pun harus segera ditindaklanjuti untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da