Langsung ke konten utama

5 Ide Dekorasi Ulang Kamar agar WFH Tidak Membosankan

Mengetik tugas kantor dengan laptop berwarna putih dan aksesori tanaman hias di atas meja.

Moms, pernah ngeliat suami tampak bosan, bete, badmood saat dia kerja di rumah? Duh, aku pernah nih. Waktu itu kayaknya dia lagi banyak kerjaan. Terus mukanya ditekuuuk mulu. Pas aku tanya, ternyata dia jenuh kerja di rumah terus.

Iya sih, aku juga ngerasain itu. Semenjak pandemi Covid-19, aku juga udah gak kerja lagi. 

Aku akhirnya punya ide biar suasana hati suami seneng lagi kalo kerja di rumah. Idenya apa? Dekorasi ulang kamar dan ruang kerja yeaaay.

Beberapa waktu lalu, aku sempet baca  kalimat di website SchneiderElectric. Kalimat itu berbunyi, "rumah bagaikan kanvas". Artinya, kita sebagai penghuni diberikan kesempatan sebebas-bebasnya untuk bereksperimen dengan menentukan tata letak perabot, bentuk, bahan, dan warna cat dinding.

Nah, akhirnya aku semangat buat beres-beres kamar. Ini 5 hal yang aku lakuin.

1. Ganti warna cat dinding

Ternyata warna cat dinding sangat memengaruhi mood seseorang di dalam rumah. Oleh karena itu, aku akhirnya ganti warna dari yang tadinya hijau kusam menjadi warna turquoise. Mmm ternyata efeknya besar banget. Kamar yang sekaligus jadi ruang kerja suami tampak fresh!

Baca juga: Awas Kebakaran, Lebih Aman Pasang Alarm Kebakaran di Rumah Moms!

2. Beli tanaman hias

Moms pasti tau dong ya, saat ini tanaman hias di dalam ruangan lagi rame-ramenya. Bentuk tanaman yang unik dan fungsinya yang bisa mengatur sirkulasi udara bikin tanaman indoor banyak disukain.

Nah, aku juga gak mau kelewatan tren ini dong. Jadi, aku beli beberapa tanaman juga, ada monstera, janda bolong, lidah mertua, sampe kaktus. Lumayan juga pas dipajang di sudut-sudut ruangan. Jadi tambah adem.

3. Perhatikan detail

Bagian ini sering diabaikan banyak orang nih. Bagian-bagian detail kayak sakelar lampu, penempatan stopkontak, atau penempatan gantungan baju kerap diletakkan begitu aja tanpa melihat unsur estetika ruangan.

Untuk sakelar lampu, misalnya, ada baiknya sesuaikan desain barang kecil ini sesuai dengan konsep ruangan. Saat ini juga udah banyak produsen sakelar atau stopkontak yang menyediakan banyak model. Sebut aja Schneider Electric yang punyai 150 desain dan 454 pilihan warna.

Kalau bagian ini, aku mau tunggu sekalian renovasi rumah moms. Produk-produk listrik di rumah juga kayaknya mau ganti ke Schneider Electric aja biar lebih tahan lama dan kualitasnya top.

saklar lampu Schneider Electric AvatarON

Tak hanya itu, penempatan gantungan baju juga sebaiknya diperhatikan. Sebisa mungkin, hindari meletakkan tempat gantungan di belakang pintu mom, karena terkesan acak-acakkan. Untuk hasil yang lebih rapih, gantungkan baju di dalam lemari khusus serta pisahkan antara baju yang belum dipakai dan yang sudah dipakai.

4. Pindah meja kerja dekat jendela

Bosam berhadapan dengan tembok saat bekerja di rumah? Itu dia yang suami aku alamin. Dia selalu ngadep tembok kosong hahaha. Nah, akhirnya aku punya ide buat taro meja kerja di samping jendela. Biar kalau pagi dapet sinar mentari, beeeuh sehat wal afiat deh moms haha.

Selain itu, moms juga bisa menambahkan unsur tanaman dekat jendela agar sesekali bisa memandangi tanaman dikala jenuh dengan pekerjaan. Tanaman yang berbunga pun bisa jadi pilihan.

5. Beli perabot multifungsi

Ruang minimalis jadi salah satu inspirasi yang juga sedang ramai diperbincangkan. Dengan konsep minimalis, moms hanya memerlukan beberapa perabot yang dianggap esensial. Selain itu, perabot yang digunakan juga harus multifungsi biar tak sia-sia.

Misalnya, di bawah tangga ada rak buku yang juga bisa dijadikan rak sepatu. Kemudian, tempat tidur yang bisa dilipat menjadi meja kerja pada siang hari.

Nah, itu dia 5 inspirasi yang bisa moms coba untuk membuat suasana WFH suami lebih mengasyikkan dan gak membosankan. Moms ada ide lain? Yuk, kita saling ngerumpi di kolom komentar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kebakaran Rumah dengan Teknologi Smart Home

Hi moms! Momen pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa berbeda dibandingkan perayaan dua tahun terakhir yang terbatas akibat pandemi Covid-19. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, potensi pergerakan masyarakat yang bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mencapai lebih dari 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut melonjak dua kal i lipat dibandingkan tahun lalu. Besarnya jumlah orang yang bepergian meninggalkan rumah menjadi perhatian khusus bagi keamanan tempat tinggal. Baca juga:  3 Hasil Penelitian Independen Schneider Electric Terkait Aksi Sustainability Industri Salah satu insiden yang kerap menjadi momok adalah kebakaran rumah. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat sekitar 8.004 peristiwa kebakaran di Jakarta. Distribution  Business Vice President of Schneider Electri

98 Persen Perusahaan Indonesia Telah Menetapkan Target Sustainability

Hi moms! Schneider Electric , p emimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi,   merilis hasil temuan  Survei Sustainability Tahunan  yang diselenggarakan di 9 negara di Asia,  meliputi Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Hasil survei tersebut menemukan 98 persen responden Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target keberlanjutan ( sustainability ). Hanya saja, sebagian dari target yang dicanangkan merupakan target jangka pendek (kurang dari 4 tahun). Baca juga:  Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target  sustainability , hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi  sustainability  yang komprehensif. Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi d

Elektrifikasi Jadi Solusi Sektor Tambang Mengurangi Jejak Karbon

Hi moms! Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian global dan merupakan penggerak utama transisi energi global. Namun, sektor ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, seperti solar, untuk menggerakkan peralatan dan operasinya. Industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7 persen emisi karbon global. Peralatan dan operasional bertenaga diesel menyumbang sebagian besar emisi ini. Data International Council on Mining and Metals (ICMM) menunjukkan, 30-80 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh sebuah tambang (tergantung pada geografi lokasi tambang dan material yang ditambang). Baca juga:  Schneider Electric Launching Sustainability School di Indonesia Meskipun demikian, sektor pertambangan memiliki peran vital dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Sebab, teknologi energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan kendaraan listrik (EV) membutuhkan lebih banyak logam da